Profil Singkat 4 Putri Gus Dur-Sinta Nuriyah, Ada yang Pernah Jadi Stafsus Presiden SBY
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 16:03 WIB
Kemudian, dia meninggalkan profesinya itu setelah ayahnya terpilih menjadi Presiden ke-4 RI. Yenny juga pernah menempuh studi S2 di Harvard Kennedy School of Government di bawah beasiswa Mason setelah ayahnya tak lagi menjabat sebagai presiden.
Kembali ke Indonesia, dia menjabat sebagai direktur Wahid Institute. Di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), dia juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik pada 2006. Namun, Yenny akhirnya memilih mundur dari jabatan itu karena menghindari konflik kepentingan dengan partai politiknya saat itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Yenny sempat menjadi sekretaris jenderal PKB periode 2005-2010. Akan tetapi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada tahun 2008 memecat Yenny. Yenny sempat menjabat ketua umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Yenny juga sempat menjabat Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak Januari 2020. Belakangan ini dia memilih mundur dari jabatan itu karena alasan agar membantu maskapai Garuda melakukan efisiensi di tengah krisis keuangan.
Kini, Yenny menjabat Direktur Wahid Foundation, lembaga yang berusaha mewujudkan prinsip dan cita-cita intelektual Gus Dur dalam membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme, dan toleransi di kalangan kaum muslim di Indonesia dan seluruh dunia.
3. Anita Hayatunnufus Wahid
Anita Wahid (kedua dari kanan). Foto/Dok SINDO
Putri ketiga Pasangan Gus Dur-Sinta Nuriyah ini lahir di Jombang, 29 November 1977. Dia adalah salah satu sosok penggerak Gusdurian, wadah gerakan non-politik praktis yang melanjutkan keteladanan Gus Dur. Dia memiliki gelar studi Sarjana hubungan internasional, FISIP UI (1996-2002) dan Master of arts dalam development management, Ruhr-Universitaet-Bochum, Jerman (2004-2006). Kini, sederet jabatan dia emban. Seperti Deputy Director Public Virtue Research Institute, Supervisory Board Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanity Universitas Indonesia.
Terbaru, dia menjadi unsur Dewan Penasihat Keamanan Tiktok Asia-Pasifik, salah satu platform media sosial yang sedang digandrungi masyarakat. Anita juga dikenal sebagai inisiator gerakan Sejuta Tes Antigen dan Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).
Kembali ke Indonesia, dia menjabat sebagai direktur Wahid Institute. Di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), dia juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik pada 2006. Namun, Yenny akhirnya memilih mundur dari jabatan itu karena menghindari konflik kepentingan dengan partai politiknya saat itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Yenny sempat menjadi sekretaris jenderal PKB periode 2005-2010. Akan tetapi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada tahun 2008 memecat Yenny. Yenny sempat menjabat ketua umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Yenny juga sempat menjabat Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak Januari 2020. Belakangan ini dia memilih mundur dari jabatan itu karena alasan agar membantu maskapai Garuda melakukan efisiensi di tengah krisis keuangan.
Kini, Yenny menjabat Direktur Wahid Foundation, lembaga yang berusaha mewujudkan prinsip dan cita-cita intelektual Gus Dur dalam membangun pemikiran Islam moderat yang mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme, dan toleransi di kalangan kaum muslim di Indonesia dan seluruh dunia.
3. Anita Hayatunnufus Wahid
Anita Wahid (kedua dari kanan). Foto/Dok SINDO
Putri ketiga Pasangan Gus Dur-Sinta Nuriyah ini lahir di Jombang, 29 November 1977. Dia adalah salah satu sosok penggerak Gusdurian, wadah gerakan non-politik praktis yang melanjutkan keteladanan Gus Dur. Dia memiliki gelar studi Sarjana hubungan internasional, FISIP UI (1996-2002) dan Master of arts dalam development management, Ruhr-Universitaet-Bochum, Jerman (2004-2006). Kini, sederet jabatan dia emban. Seperti Deputy Director Public Virtue Research Institute, Supervisory Board Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanity Universitas Indonesia.
Terbaru, dia menjadi unsur Dewan Penasihat Keamanan Tiktok Asia-Pasifik, salah satu platform media sosial yang sedang digandrungi masyarakat. Anita juga dikenal sebagai inisiator gerakan Sejuta Tes Antigen dan Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).
Lihat Juga :
tulis komentar anda