Sandiaga Ungkap Sejumlah Peluang untuk Bangkit di Tengah Pandemi
Senin, 16 Agustus 2021 - 08:49 WIB
Sandiaga berharap, agar Pemerintah bisa memberikan fasilitasi dan insentif supaya lebih banyak lagi anak muda Indonesia yang bisa menjadi creativepreneur. Dalam kesempatan ini, ia pun membagikan kunci untuk anak muda terutama creativepreneur agar bisa selalu terbuka pada peluang dan inovasi.
Ia menjelaskan, kunci creativepreneur berhubungan dengan kunci kedua yaitu networking. Menurutnya, salah satu masalah yang sering kali dihadapi oleh para pengusaha untuk bisa naik kelas muncul akibat menutup diri dalam lingkungan yang cenderung eksklusif.
Padahal, Sandiaga menilai dengan membuka relasi, para pengusaha bisa fokus mengeksplor relationship baru untuk mendapat wawasan yang juga baru.
"Misalnya, dulu aku punya breakfast club. Aku paksa breakfast club itu harus ada perwakilan yang teenagers umur 18-20, ada yang umur 20-an, 30-an, 40-an sama yang umur 50-an. Jadi aku dapat perspektif dari Gen Z sampai ke atas. Caranya, dari orang-orang wirausaha yang ingin mentoring," paparnya.
Sandiaga menilai, saat dirinya menjadi mentor sekalipun, ia bisa belajar tentang banyak hal baru dan perspektif baru termasuk dari para anak muda. Dengan perspektif tersebut, ia bisa membuka pikiran dan belajar banyak hal. Sehingga, kedua hal yaitu terus belajar dan menjalin relasi dengan orang menjadi kunci untuk terus membuka diri agar dapat berinovasi.
"Jadi bahasanya ya silaturahmi, kalau di dalam Islam kan silaturahmi itu memperpanjang umur dan meluaskan rezeki. Then it's true bagi yang suka silaturahmi dan ngumpul. Bukan rebahan, tapi berpikir untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, dan kemajuan lingkungan serta sesama itu akan merasakan manfaatnya," tuturnya.
Ia menjelaskan, kunci creativepreneur berhubungan dengan kunci kedua yaitu networking. Menurutnya, salah satu masalah yang sering kali dihadapi oleh para pengusaha untuk bisa naik kelas muncul akibat menutup diri dalam lingkungan yang cenderung eksklusif.
Padahal, Sandiaga menilai dengan membuka relasi, para pengusaha bisa fokus mengeksplor relationship baru untuk mendapat wawasan yang juga baru.
"Misalnya, dulu aku punya breakfast club. Aku paksa breakfast club itu harus ada perwakilan yang teenagers umur 18-20, ada yang umur 20-an, 30-an, 40-an sama yang umur 50-an. Jadi aku dapat perspektif dari Gen Z sampai ke atas. Caranya, dari orang-orang wirausaha yang ingin mentoring," paparnya.
Sandiaga menilai, saat dirinya menjadi mentor sekalipun, ia bisa belajar tentang banyak hal baru dan perspektif baru termasuk dari para anak muda. Dengan perspektif tersebut, ia bisa membuka pikiran dan belajar banyak hal. Sehingga, kedua hal yaitu terus belajar dan menjalin relasi dengan orang menjadi kunci untuk terus membuka diri agar dapat berinovasi.
"Jadi bahasanya ya silaturahmi, kalau di dalam Islam kan silaturahmi itu memperpanjang umur dan meluaskan rezeki. Then it's true bagi yang suka silaturahmi dan ngumpul. Bukan rebahan, tapi berpikir untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, dan kemajuan lingkungan serta sesama itu akan merasakan manfaatnya," tuturnya.
(maf)
tulis komentar anda