Viva Yoga Mauladi: Kok Ikan Lele Dipolitisasi? Apa Kesalahan Ikan Lele?

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 22:38 WIB
Viva Yoga Mauladi (kanan). Foto/Dok Okezone
JAKARTA - Istilah politisi ikan lele lagi jadi perbincangan dan menuai kontroversi. Politisi PAN asal Lamongan, Viva Yoga Mauladi , mengkritisi munculnya istilah ini.

Viva Yoga Mauladi menilai istilah itu kurang bijaksana karena melukai masyarakat Lamongan, Jawa Timur. Yoga mempersilakan SINDOnews mengutip utas yang dibuatnya.

"Kok ikan lele dipolitisasi? Apa kesalahan ikan lele? Jika memakai kata perumpamaan (kiasan), pilihlah dengan bijaksana. Yang mempertimbangkan historis, etnologi, & sosiokultural masyarakat. Tanpa itu, kiasan akan kehilangan substansi, cenderung melecehkan & tidak bijak bestari," demikian dikutip dari utas Twitter @vivayogamauladi, Jumat (6/8/2021).

Yoga menambahkan, kiasan politisi/aktivis politik yang busuk, bermain di arena keruh (sekeruh air sungai di kala kemarau), mendulang kenikmatan, dan suka adu domba dengan personifikasi ikan lele itu tidak tepat sekaligus kurang bijaksana. "Kok ikan lele? Kenapa tidak tikus got?"

Waketum PAN ini ini menjelaskan, setiap daerah di Indonesia (provinsi, kabupaten/ kota) memiliki lambang daerah. Lambang itu bermakna filosofis, sosiologis, dan historis. Ada nilai terdalam dari masyarakat atas lambang itu.



Misalnya:

1.Kota Surabaya: Sura (buaya) dan Baya (Ikan Hiu);

2.Kabupaten Tuban dan Sumba Timur: Kuda hitam;

3.Kabupaten Sumenep : Kuda Terbang;
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More