Di Balik Perang Baliho Para Tokoh Politik
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 16:39 WIB
"Dengan begitu, diharapkan Puan akan mendapatkan dukungan elektabilitas sehingga bisa mengalahkan Ganjar Pranowo," ujarnya.
Sedangkan untuk Airlangga Hartarto dan Cak Imin, diakuinya bahwa popularitas keduanya memang masih sangat rendah. Menurut data LSI Januari itu, lanjut dia, popularitas Airlangga dan Cak Imin masih di bawah 40 persen, terlalu rendah untuk menjadi bakal calon yang kompetitif untuk bersaing dengan Prabowo, Anies, Ganjar, Sandi, AHY, dan Ridwan Kamil.
Sehingga, menurut dia, jelas bahwa pemasangan baliho Airlangga dan Cak Imin untuk meningkatkan popularitas kedua ketua umum partai politik itu. "Mengapa mereka menggunakan baliho? Menurut riset opini publik sejak Indonesia melaksanakan pemilu presiden, pilkada, maupun pileg, cara paling cepat dan efektif untuk meningkatkan popularitas figur adalah menggunakan televisi nasional, karena hampir 80%bmasyarakat Indonesia menonton TV nasional, terutama tv hiburan," imbuhnya.
Selain itu, menurut dia, cara yang efektif untuk meningkatkan popularitas adalah media luar ruang yang besar seperti baliho. Dia menambahkan, baliho dapat menjangkau seluas mungkin masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Menurut dia, ada cara lain yang lebih murah yaitu melalui internet atau media sosial.
Namun, walaupun jangkauan media sosial semakin luas, dia mengatakan bahwa akses terhadap internet dan media sosial di Indonesia baru menjangkau sekitar 60% masyarakat pemilih, dan terkonsentrasi di perkotaan. "Jadi media sosial punya keterbatasan karena masih ada sekitar 40% masyarakat yang tidak terjangkau serta wilayah pedesaan masih banyak yang belum dimasuki internet. Maka pilihannya adalah baliho, yang biasanya lebih murah daripada TV," pungkasnya.
Sedangkan untuk Airlangga Hartarto dan Cak Imin, diakuinya bahwa popularitas keduanya memang masih sangat rendah. Menurut data LSI Januari itu, lanjut dia, popularitas Airlangga dan Cak Imin masih di bawah 40 persen, terlalu rendah untuk menjadi bakal calon yang kompetitif untuk bersaing dengan Prabowo, Anies, Ganjar, Sandi, AHY, dan Ridwan Kamil.
Sehingga, menurut dia, jelas bahwa pemasangan baliho Airlangga dan Cak Imin untuk meningkatkan popularitas kedua ketua umum partai politik itu. "Mengapa mereka menggunakan baliho? Menurut riset opini publik sejak Indonesia melaksanakan pemilu presiden, pilkada, maupun pileg, cara paling cepat dan efektif untuk meningkatkan popularitas figur adalah menggunakan televisi nasional, karena hampir 80%bmasyarakat Indonesia menonton TV nasional, terutama tv hiburan," imbuhnya.
Selain itu, menurut dia, cara yang efektif untuk meningkatkan popularitas adalah media luar ruang yang besar seperti baliho. Dia menambahkan, baliho dapat menjangkau seluas mungkin masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Menurut dia, ada cara lain yang lebih murah yaitu melalui internet atau media sosial.
Namun, walaupun jangkauan media sosial semakin luas, dia mengatakan bahwa akses terhadap internet dan media sosial di Indonesia baru menjangkau sekitar 60% masyarakat pemilih, dan terkonsentrasi di perkotaan. "Jadi media sosial punya keterbatasan karena masih ada sekitar 40% masyarakat yang tidak terjangkau serta wilayah pedesaan masih banyak yang belum dimasuki internet. Maka pilihannya adalah baliho, yang biasanya lebih murah daripada TV," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda