RS Rujukan Corona Dipriroritaskan untuk Pasien Sakit Berat
Selasa, 21 April 2020 - 05:12 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tidak semua pasien dirawat di rumah sakit rujukan (RS) covid-19 atau Corona. Hal ini merupakan bagian dari manajemen pelayanan rumah sakit.
"Rumah sakit rujukan diprioritaskan kepada pasien yang sakit berat, serius dan kritis," katanya sesuai rapat terbatas, Senin (20/4/2020).
Dia mengatakan, sementara untuk pasien covid-19 dengan gejala ringan dapat melakukan perawatan di rumah. Sementara yang bergejala sedang dapat dirawat di RS darurat.
"Sedangkan yang ringan, akan mendapatkan bimbingan untuk tetap di rumah. Sedangkan yang sedang disiapkan beberapa fasilitas rumah sakit darurat seperti halnya di Wisma Atlet," ungkapnya.
Doni mengatakan saat ini telah ada 132 SR sakit rujukan berdasarkan SK Menteri kesehatan. Sementara RS dnegan SK kepala daerah berjumlah 532.
"Kemudian juga bapak menteri kesehatan tadi telah melaporkan kepada bapak presiden bahwa rumah sakit rujukan baik itu yang ditentukan oleh pemerintah pusat maupun yeng telah diusulkan oleh pemerintah daerah tetap akan mendapatkan perhatian," paparnya.
Pada pembukaan rapat terbatas, Pesiden Joko Widodo (Jokowi) mmeinta agar sistem pelayanan di RS di perbaiki. Hal ini untuk mengatasi kelebihan kapasitas atau over capacity di RS rujukan perawatan covid-19. "Perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di RS ini untuk atasi over capacity dari RS rujukan yang kita miliki," katanya.
Dia ingin harus ada perbaikan majemen dalam pelayanan. Dimana harus ada pemisahan perawatan antara yang memiliki gejala ringan, sedang maupun berat. "Betul-betul manajemen harus diatur betul. Mana sedang, ringan, berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di RS," pungkasnya.
"Rumah sakit rujukan diprioritaskan kepada pasien yang sakit berat, serius dan kritis," katanya sesuai rapat terbatas, Senin (20/4/2020).
Dia mengatakan, sementara untuk pasien covid-19 dengan gejala ringan dapat melakukan perawatan di rumah. Sementara yang bergejala sedang dapat dirawat di RS darurat.
"Sedangkan yang ringan, akan mendapatkan bimbingan untuk tetap di rumah. Sedangkan yang sedang disiapkan beberapa fasilitas rumah sakit darurat seperti halnya di Wisma Atlet," ungkapnya.
Doni mengatakan saat ini telah ada 132 SR sakit rujukan berdasarkan SK Menteri kesehatan. Sementara RS dnegan SK kepala daerah berjumlah 532.
"Kemudian juga bapak menteri kesehatan tadi telah melaporkan kepada bapak presiden bahwa rumah sakit rujukan baik itu yang ditentukan oleh pemerintah pusat maupun yeng telah diusulkan oleh pemerintah daerah tetap akan mendapatkan perhatian," paparnya.
Pada pembukaan rapat terbatas, Pesiden Joko Widodo (Jokowi) mmeinta agar sistem pelayanan di RS di perbaiki. Hal ini untuk mengatasi kelebihan kapasitas atau over capacity di RS rujukan perawatan covid-19. "Perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di RS ini untuk atasi over capacity dari RS rujukan yang kita miliki," katanya.
Dia ingin harus ada perbaikan majemen dalam pelayanan. Dimana harus ada pemisahan perawatan antara yang memiliki gejala ringan, sedang maupun berat. "Betul-betul manajemen harus diatur betul. Mana sedang, ringan, berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di RS," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda