Firli Bahuri: Pemberantasan Korupsi Terimbas Melonjaknya Kasus Covid-19
Selasa, 06 Juli 2021 - 08:54 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengakui melonjaknya kasus positif Covid-19 sangat berdampak pada pemberantasan korupsi.
Menurutnya seluruh aktifitas dalam pemberantasan korupsi terkena imbasnya akibat melonjaknya positif Covid-19. Firli pun terpaksa harus mengatur ulang tata kerja di KPK agar pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara maksimal.
"Kami pun di KPK merasa imbasnya, kita terpaksa mengatur tata cara kerja dan mekanisme kerja di seluruh unit kerja baik di bidang pendidikan masyarakat , pencegahan dan monitoring, serta bidang penindakan," ujar Firli dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).
Firli juga menegaskan bahwa pihaknya sangat memperhatikan dan mengutamakan keselamatan serta kesehatan para pegawai lembaga antikorupsi itu. "Kami tentu mengutamakan keselamatan setiap org dan juga harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan pegawai," tegasnya
Saat ini pegawai yang terkonfirmasi positif lebih dari 113 pegawai yang tersebar di kesekjenan, kedeputian dan bagian lain. Tidak ada satuan kerja yang benar-benar bebas dan steril dari rentan Covid.
Firli menjelaskan bahwa masing-masing kedeputian di KPK telah mengatur dan memilah hal-hal prioritas yang harus segera diselesaikan. Meski begitu, kata Firli lagi, keselamatan para pegawainya menjadi prioritas utama.
"Pekerjaan yang sangat prioritas tidak bisa ditunda, prioritas tapi bisa diatur waktu penyelesaian dan rutin ataupun bisa dijadwal lebih lanjut. Prinsipnya, kita tidak mengenyampingkan keselamatan pegawai," jelasnya.
Menurutnya, melakukan pencegahan agar para pegawai KPK yang terpapar covid-19 tidak bertambah juga merupakan prestasi dalam segi keselamatan jiwa.
"Semoga kita bisa lewati situasi covid 19 dan indonesia menjadi negara pemenang, yaitu terwujudnya indonesia yang sehat, indonesia cerdas dan indonesia yang sejahtera.Aamiin," pungkasnya.
Menurutnya seluruh aktifitas dalam pemberantasan korupsi terkena imbasnya akibat melonjaknya positif Covid-19. Firli pun terpaksa harus mengatur ulang tata kerja di KPK agar pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara maksimal.
"Kami pun di KPK merasa imbasnya, kita terpaksa mengatur tata cara kerja dan mekanisme kerja di seluruh unit kerja baik di bidang pendidikan masyarakat , pencegahan dan monitoring, serta bidang penindakan," ujar Firli dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).
Firli juga menegaskan bahwa pihaknya sangat memperhatikan dan mengutamakan keselamatan serta kesehatan para pegawai lembaga antikorupsi itu. "Kami tentu mengutamakan keselamatan setiap org dan juga harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan pegawai," tegasnya
Saat ini pegawai yang terkonfirmasi positif lebih dari 113 pegawai yang tersebar di kesekjenan, kedeputian dan bagian lain. Tidak ada satuan kerja yang benar-benar bebas dan steril dari rentan Covid.
Firli menjelaskan bahwa masing-masing kedeputian di KPK telah mengatur dan memilah hal-hal prioritas yang harus segera diselesaikan. Meski begitu, kata Firli lagi, keselamatan para pegawainya menjadi prioritas utama.
"Pekerjaan yang sangat prioritas tidak bisa ditunda, prioritas tapi bisa diatur waktu penyelesaian dan rutin ataupun bisa dijadwal lebih lanjut. Prinsipnya, kita tidak mengenyampingkan keselamatan pegawai," jelasnya.
Menurutnya, melakukan pencegahan agar para pegawai KPK yang terpapar covid-19 tidak bertambah juga merupakan prestasi dalam segi keselamatan jiwa.
"Semoga kita bisa lewati situasi covid 19 dan indonesia menjadi negara pemenang, yaitu terwujudnya indonesia yang sehat, indonesia cerdas dan indonesia yang sejahtera.Aamiin," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda