Belajar Hadapi Pandemi Covid-19 dari Ibu Kota Dunia
Senin, 05 Juli 2021 - 07:52 WIB
Tsunami Covid-19 menjadikan New York benar-benar tak berdaya. Pemerintah New York bersama pemerintah federal pun bergerak cepat membangun rumah sakit-rumah sakit darurat termasuk rumah sakit tenda. Pendirian rumah sakit darurat tersebut memanfaatkan ruang-ruang publik/ruang terbuka hijau, seperti Javits Center dan Central Park.
Khusus pasien non-Covid-19, pemerintah federal mengerahkan kapal rumah sakit milik Angkatan Laut Amerika Serikat USNS Comfort ke New York sebagai tempat pelayanan medis bagi mereka. Sementara hotel dan motel yang sepi penghuni akibat pandemi dialih-fungsikan sebagai tempat karantina mandiri bagi pasien Covid-19.
Dalam menyikapi penyebaran infeksi Covid-19 di New York, pada tanggal 7 Maret 2020 Gubernur Cuomo mengeluarkan Executive Order penetapan status Disaster Emergency. Seiring dengan menurunnya jumlah kasus di New York, status keadaan darurat di New York tidak diperpanjang masa pemberlakuannya terhitung setelah hari Kamis tanggal 24 Juni 2021.
New York on Pause
Pemerintah New York tidak mengambil opsi lockdown sebagai solusi mengatasi pandemi, namun lebih memilih menerapkan kebijakan New York on Pause. Bahkan, saat kasus melonjak tajam di wilayah Westchester County, pemerintah New York tetap memilih tidak melakukan lockdown melainkan containment dengan mengerahkan Garda Nasional ke wilayah terdampak.
Berbeda dengan kebijakan lockdown yang berdampak pada terhentinya secara total aktivitas ekonomi, Kebijakan New York on Pause membolehkan dilakukannya aktivitas ekonomi namun secara terbatas, terutama untuk sektor usaha esensial, seperti rumah sakit/klinik, SPBU, groceries, dan apotik.
Sektor-sektor non-essential businesses termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga pemerintahan yang tidak berhubungan dengan pelayanan publik dilarang beraktivitas secara in-person sesuai ketentuan stay at home order.
Selain itu, Gubernur Cuomo menyelenggarakan konferensi pers setiap hari saat puncak pandemi, untuk memberikan update perkembangan pandemi Covid-19 di New York. Strategi komunikasi bencana (risk communication) ala Gubernur Cuomo ini sangat diapresiasi oleh masyarakat New York sebagai wujud kehadiran dan perhatian negara di tengah situasi pandemi.
Kepatuhan hukum
Masyarakat New York secara umum sangat patuh hukum, termasuk patuh pada peraturan-peraturan penanganan Covid-19, termasuk kepatuhan melakukan vaksinasi. Sikap patuh hukum/peraturan ini turut membantu keberhasilan penanganan Covid-19 di New York.
Khusus pasien non-Covid-19, pemerintah federal mengerahkan kapal rumah sakit milik Angkatan Laut Amerika Serikat USNS Comfort ke New York sebagai tempat pelayanan medis bagi mereka. Sementara hotel dan motel yang sepi penghuni akibat pandemi dialih-fungsikan sebagai tempat karantina mandiri bagi pasien Covid-19.
Dalam menyikapi penyebaran infeksi Covid-19 di New York, pada tanggal 7 Maret 2020 Gubernur Cuomo mengeluarkan Executive Order penetapan status Disaster Emergency. Seiring dengan menurunnya jumlah kasus di New York, status keadaan darurat di New York tidak diperpanjang masa pemberlakuannya terhitung setelah hari Kamis tanggal 24 Juni 2021.
New York on Pause
Pemerintah New York tidak mengambil opsi lockdown sebagai solusi mengatasi pandemi, namun lebih memilih menerapkan kebijakan New York on Pause. Bahkan, saat kasus melonjak tajam di wilayah Westchester County, pemerintah New York tetap memilih tidak melakukan lockdown melainkan containment dengan mengerahkan Garda Nasional ke wilayah terdampak.
Berbeda dengan kebijakan lockdown yang berdampak pada terhentinya secara total aktivitas ekonomi, Kebijakan New York on Pause membolehkan dilakukannya aktivitas ekonomi namun secara terbatas, terutama untuk sektor usaha esensial, seperti rumah sakit/klinik, SPBU, groceries, dan apotik.
Sektor-sektor non-essential businesses termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga pemerintahan yang tidak berhubungan dengan pelayanan publik dilarang beraktivitas secara in-person sesuai ketentuan stay at home order.
Selain itu, Gubernur Cuomo menyelenggarakan konferensi pers setiap hari saat puncak pandemi, untuk memberikan update perkembangan pandemi Covid-19 di New York. Strategi komunikasi bencana (risk communication) ala Gubernur Cuomo ini sangat diapresiasi oleh masyarakat New York sebagai wujud kehadiran dan perhatian negara di tengah situasi pandemi.
Kepatuhan hukum
Masyarakat New York secara umum sangat patuh hukum, termasuk patuh pada peraturan-peraturan penanganan Covid-19, termasuk kepatuhan melakukan vaksinasi. Sikap patuh hukum/peraturan ini turut membantu keberhasilan penanganan Covid-19 di New York.
Lihat Juga :
tulis komentar anda