Achmad Nur Hidayat Ketua BEM UI Setelah Rico Marbun: Kritikan kepada Penguasa Harus Terus Disampaikan

Kamis, 01 Juli 2021 - 14:48 WIB
Achmad Nur Hidayat, mantan ketua BEM UI yang kini jadi pakar kebijakan publik Narasi Institute. Foto/Istimewa
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI banyak melahirkan tokoh yang hingga kini berkiprah di berbagai bidang. Selain Rico Marbun , ada Achmad Nur Hidayat .

Achmad Nur Hidayat lahir pada 24 November 1981. Tahun 1999, dia menjadi mahasiswa UI Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia. Hidayat menjadi ketua BEM UI pada 2003-2004 atau setelah eranya Rico Marbun .

Turun ke jalan menjadi hal yang kerap dilakukannya bersama rekan-rekan BEM UI kala itu. "Demo saat vonis Akbar Tandjung yang sempat bentrok," kenang Hidayat kepada SINDOnews, Kamis (1/7/2021).



Lulus dari UI, Hidayat kemudian meraih gelar S2 Master Public Policy untuk Kebijakan Ekonomi dari National University of Singapore (NUS) and dari Tsinghua University, Beijing China tahun 2009. Dia juga pernah memperoleh pendidikan untuk eksekutif dari Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA di 2012.



Hidayat pun pernah bekerja sebagai Kepala/Koordinator Analis Badan Supervisi Bank Indonesia selama 10 tahun dari tahun 2009.

Selain itu, Hidayat dikenal kerap melakukan riset terkait kebijakan publik, independensi Bank Sentral, tata kelola Bank Sentral, pasar tenaga kerja, Asset and Liabilities Management (ALM), kebijakan makroekonomi, Private Financial Enterprises Development, kebijakan ekonomi, dan kebijakan makroprudensial.

Pria yang pernah menjadi Bakal Calon Ketua ILUNI UI 2020-2023 ini sekarang dikenal sebagai pakar kebijakan publik dari Narasi Institute, sebuah lembaga yang didirikannya. Kritikan terkait kebijakan pemerintah terus dia sampaikan dengan segala argumentasi.



Soal sikap kritis BEM UI yang belakangan jadi perbincangan publik bahkan dikomentari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Hidayat mengatakan BEM UI selalu bersama rakyat dan BEM UI selalu berdiri di atas semua golongan.

"Apa yang dikritik BEM UI ada dasar-dasarnya. Saya sudah teliti argumentasinya. Intinya kritikan kepada penguasa harus terus disampaikan agar penguasa selalu on the right track. Masalahnya kenapa birokrat kampus yang kebakaran jenggot. Harusnya para birokrat kampus itu berdiri bersama BEM UI dan rakyat," ujarnya.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More