Romo Magnis: Hukum Kini Dijadikan Pemerintah untuk Bungkam Pihak Tak Bersahabat

Rabu, 19 Juni 2024 - 17:36 WIB
loading...
Romo Magnis: Hukum Kini...
Guru Besar STF Driyakarya Franz Magnis Suseno menjadi pembicara pada diskusi publik bertajuk Hukum Sebagai Senjata Politik yang digelar di Grha STR, Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024). Foto: SINDOnews/Felldy Utama
A A A
JAKARTA - Guru Besar STF Driyakarya Franz Magnis Suseno menggambarkan situasi hukum terkini yang terjadi di kalangan masyarakat. Hukum saat ini justru digunakan sebagai alat penguasa untuk membungkam mereka yang tidak bersahabat dengan pemerintah.

Ini dia ungkapkan ketika menanggapi kasus hukum yang menimpa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).



Romo Magnis menilai tak salah jika ada yang berpandangan bahwa proses hukum tersebut dilakukan lantaran sikap Hasto yang kritis terhadap pemerintah.

"Itu dalam masyarakat, termasuk saya ada kesan bahwa dalam pilihan mereka yang diperiksa KPK ada perbedaan yaitu mereka yang tidak bersahabat dengan pemerintah akan cepat-cepat diperiksa. Sedangkan yang lain-lain sepertinya tidak jadi apa-apa. Saya tidak bisa menilai apa ini betul," ujar Romo Magnis di sela-sela diskusi publik bertajuk 'Hukum Sebagai Senjata Politik' yang digelar di Grha STR, Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).

Filusuf sekaligus Rohaniawan ini juga memberikan kritik keras terhadap KPK yang saat ini terlihat tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara independen.

"KPK sudah lama agak dikebiri dan tidak sepenuhnya menjalankan apa yang pernah dijalankan," ucapnya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu khawatir bersikap kritis terhadap pemerintah. Kebebasan itu telah diatur dalam negara yang menerapkan sistem demokratis ini.

"Saya kira penting sekali, kita jangan menyerahkan kebebasan demokratis yang sampai sekarang masih ada. Kami masih bisa mengatakan sesuatu ada keterbatasan, meskipun ada kemungkinan juga ditarik ke pengadilan dan sebagainya," tuturnya.

Romo Magnis juga mengajak kalangan akademisi untuk tidak diam dan ikut mengkritisi penguasa apabila ada cara-cara yang tak sesuai dijalankan.

"Kami kaum akademisi harus bicara kalau merasa perlu bicara, Kami tidak bicara atas kepentingan kami sendiri, kami bicara atas kepentingan bangsa Indonesia, terutama juga kepentingan orang-orang kecil yang harusnya mendapat suara oleh partai-partai, tapi kita tidak melihat partai-partai membela orang kecil," ungkapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
KPK Ungkap Dugaan Pertemuan...
KPK Ungkap Dugaan Pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku di Malaysia
Muruah Hukum
Muruah Hukum
Antara Hukum dan Kekuasaan
Antara Hukum dan Kekuasaan
Hasto Ungkap Ada Operasi...
Hasto Ungkap Ada Operasi 5 M di Kasusnya, Apa itu?
Hasto Kristiyanto Bacakan...
Hasto Kristiyanto Bacakan Nota Keberatan atas Dakwaan Jaksa
Ramai-ramai Pakai Rompi...
Ramai-ramai Pakai Rompi Bertuliskan Hasto Tahanan Politik di Ruang Sidang
Peninjauan Kembali dalam...
Peninjauan Kembali dalam KUHAP 1981
Tudingan Deddy Sitorus...
Tudingan Deddy Sitorus ke Jokowi Harus Dibuktikan, Jangan Jadi Alat Pecah Belah
Respons Hukuman Mati...
Respons Hukuman Mati Koruptor, Pakar Hukum Henry: Harus Dibarengi Perbaikan Sistem
Rekomendasi
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
Inilah Pakaian Terbaik...
Inilah Pakaian Terbaik untuk Salat Wanita di Rumah
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
Berita Terkini
Kejagung Tetapkan 4...
Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Suap Penanganan Perkara CPO, Ada Ketua PN Jaksel
38 menit yang lalu
Prabowo dan El-Sisi...
Prabowo dan El-Sisi Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia dan Mesir
51 menit yang lalu
Prabowo Tegaskan Evakuasi...
Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Palestina Bukan Bentuk Relokasi
1 jam yang lalu
BMKG: Waspadai Cuaca...
BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur Akibat Bibit Siklon Tropis
2 jam yang lalu
Group 2 Kopassus Gelar...
Group 2 Kopassus Gelar Sertijab Komandan Batalyon 22 dan 23, Ini Sosoknya
4 jam yang lalu
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
4 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved