Meme Kritik Jokowi Trending, Netizen Berharap Kampus Lain Ikuti BEM UI

Senin, 28 Juni 2021 - 14:09 WIB
Warganet berharap BEM di kampus lain bisa mengikuti sikap kritis BEM UI. Foto/ist
JAKARTA - Tagar #TheKingOfLipService menjadi trending topic di twitter, Senin (28/6/2021). Beragam dukungan warganet untuk Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) memenuhi bahasan #TheKingOfLipService lantaran gelisah dengan pemerintah saat ini.

Pada meme yang diunggah akun resminya @BEMUI_Official, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual. Meme tersebut menyoroti paradoks antara pernyataan dan sikap Jokowi.

Akun @firstagonisasi mengaku senang dengan apa yang diungkapkan BEM UI tentang kondisi pemerintahan saat ini.

"Seneng banget sih BEM UI speak up kek gitu, gw pikir cuma gw dan orang2 kelas menengah kebawah yang lagi resah soal kebijakan pemerintah, ternyata yang lain juga merasakan #TheKingOfLipService dari sejak pandemi yg menengah kebawah semakin tertekan, bansos apapun salah sasaran ????," seperti dikutip Senin (28/6/2021).



Akun lainnya, @amarqusa menyatakan bahwa rakyat sudah merasakan kebijakan pemerintah seperti apa yang diutarakan BEM UI. "Kalo mahasiswa BEM UI perlu waktu dan perlu grafis buat bikin ini, Rakyat mah udah ngerasain dari dulu. #TheKingOfLipService," ungkapnya.



Sementara akun @antozz berharap BEM Universitas atau perguruan tinggi lainnya mengikuti aksi yang telah dilakukan BEM UI. "Semoga apa yang dilakukan BEM UI ini akan diikuti oleh BEM² lainnya seluruh Indonesia. #TheKingOfLipService #TheKingOfLipService," tulisnya.

BEM UI sendiri mengungkapkan unggahan meme satire terhadap Presiden Jokowi dibuat oleh Brigade UI (organ taktis di bawah BEM UI). Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI Fathan Mubina menjelaskan bahwa meme dibuat sebagai bentuk kritik karena BEM UI melihat banyak pernyataan presiden tidak sesuai sesuai kenyataan.

Dia mencontohkan wacana UU ITE. Wacana revisi yang disampaikan Presiden Jokowi ternyata malah menjadi buku pedoman penafsiran sejumlah pasal. “Terkait TWK, yang seharusnya tidak menjadi dasar pemecatan namun terdapat 20 orang lebih yang akan dipecat. Jadi ini sebagai kritik seharusnya presiden tegas dengan pernyataanya,” kata Fathan, Senin (28/6/2021).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More