Epidemiolog Ingatkan Potensi Tsunami COVID-19 India Bisa Terjadi di Indonesia

Minggu, 20 Juni 2021 - 15:42 WIB
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan pada masyarakat dan pemerintah tentang bahayanya varian COVID-19, seperti Delta dan Alfa. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan pada masyarakat dan pemerintah tentang bahayanya varian COVID-19 , seperti Delta dan Alfa. Maka itu, pandemi COVID-19 harus ditindaklanjuti dengan lebih serius melalui peningkatan testing dan tracing.

Menurutnya, tsunami COVID-19 sebagaimana yang terjadi di India bisa saja ada potensi terjadi di Indonesia meski tak sama persis. Sebabnya, banyak kasus positif COVID-19 yang tak terdeteksi di Indonesia ini, apalagi saat ini ditemukan varian baru seperti Alfa dan Delta.

"Varian Delta ini yang akan membuat kondisi signifikan berubah karena dia sangat cepat menular, bahkan sampai 70 persen dibandingkan varian Alfa. Lalu, dia juga menyebabkan tingkat keparahan karena tingkat hunian RS, orang di rawat di RS ini meningkat," ujarnya saat dihubungi MPI Portal, Minggu (20/6/2021).

Selain itu, varian Delta juga bisa menyiasati sistem imunitas lantaran orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi. Maka itu, testing dan tracing pun harus ditingkatkan agar jangan sampai kasus COVID-19 menjadi bom waktu yang meledak di waktu yang bersamaan.



"Ini harus direspons dengan tepat, dalam bentuk apa yang dilakukan Jakarta sudah tepat, penguatan di aspek testing dan tracing untuk menemukan kasus serta penemuan kasus harus dilihat sebagai satu langkah positif. Jangan melihatnya ke arah yang buruk atau aib karena banyak kasus ditemukan," tuturnya. Baca juga: COVID-19 Menggila, Petugas Gabungan Bubarkan Paksa Pesta Pernikahan Anak Kepala Dusun

Dengan ditemukannya banyak kasus di satu daerah, kata Dicky, artinya upaya penanggulangan COVID-19 sudah dianggap tepat. Apalagi, sejauh ini berdasarkan WHO hanya ada 3 wilayah yang memenuhi standar global dalam hal minimum testing di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Sumatera Barat.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More