Masyarakat Harus Benahi Sikap dan Tindakan Cegah Corona Meluas, Pemimpin Harus Beri Keteladanan
Kamis, 17 Juni 2021 - 11:46 WIB
JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus meningkat beberapa pekan terakhir di Tanah Air. Masyarakat dan pemimpin harus melakukan sejumlah langkah untuk mencegah meluasnya Covid-19.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman mengatakan, ada empat tingkatan dalam menyikapi kasus Covid-19 yakni, pengetahuan, kesadaran, sikap, dan tindakan.
Dia menilai pengetahuan mengenai Covid-19 sudah tersebar. Kemudian, kesadaran masyarakat mulai timbul. "Tapi yang masih harus dibenahi itu kaitannya dengan sikap dan tindakan. Sikap dan tindakan itu level analisisnya sudah komunal. Kalau kesadaran itu relatif masih individual atau kelompok kecil," ujar Sunyoto, Kamis (17/6/2021).
Dia memberikan contoh bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menurutnya berhasil menciptakan sikap dan gerakan secara komunal di lintas kabupaten atau kota dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Contohnya, kasus di Kudus, tapi penanganannya melibatkan dokter dari wilayah lain.
"Sikap dan tindakan itu melibatkan multistakeholder, sudah pada ruang lingkup yang lebih luas. Kalau hanya bicara kesadaran, masih butuh sikap, dibutuhkan tindakan. Dan itu sifatnya komunal," ungkapnya.
Menurut dia, apa yang telah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lakukan sudah tepat. "Lintas daerah digerakkan, sudah betul. Jadi tidak hanya tahu saja, tidak hanya sadar saja, tapi melakukan tindakan kerja sama, kolektif, multistakeholder, lintas daerah," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pencegahan penularan Covid-19 bukan hanya urusan pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat kebijakan strategis, sedangkan pendekatan secara individual bisa dilakukan kelompok masyarakat.
"Kalau pusat itu kan membuat kebijakan yang strategis, tapi yang penting operasional di tingkat bawah. Kalau pemerintah, ya minimal provinsi untuk menggerakan operasional di tingkat lokal. Kalau Satgas di tingkat pusat hanya membuat kebijakan strategis. Mereka kan enggak punya instrumen operasional ke bawah," kata Sunyoto.
Sunyoto berpendapat bahwa para pemimpin maupun elite bangsa ini juga perlu memberikan keteladanan ke masyarakat agar protokol kesehatan tetap dipatuhi. "Elite dan tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan keteladanan. Bupati, camat jangan membuat kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Bikinlah contoh baik yang bisa ditularkan pada masyarakat lain," ucapnya.
Menurut dia, hukuman atau sanksi tidak akan efektif menekan kasus Covid-19. "Harus ada gerakan komunal seperti apa, ada insentif dan disinsentif," pungkasnya.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman mengatakan, ada empat tingkatan dalam menyikapi kasus Covid-19 yakni, pengetahuan, kesadaran, sikap, dan tindakan.
Dia menilai pengetahuan mengenai Covid-19 sudah tersebar. Kemudian, kesadaran masyarakat mulai timbul. "Tapi yang masih harus dibenahi itu kaitannya dengan sikap dan tindakan. Sikap dan tindakan itu level analisisnya sudah komunal. Kalau kesadaran itu relatif masih individual atau kelompok kecil," ujar Sunyoto, Kamis (17/6/2021).
Dia memberikan contoh bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menurutnya berhasil menciptakan sikap dan gerakan secara komunal di lintas kabupaten atau kota dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Contohnya, kasus di Kudus, tapi penanganannya melibatkan dokter dari wilayah lain.
"Sikap dan tindakan itu melibatkan multistakeholder, sudah pada ruang lingkup yang lebih luas. Kalau hanya bicara kesadaran, masih butuh sikap, dibutuhkan tindakan. Dan itu sifatnya komunal," ungkapnya.
Menurut dia, apa yang telah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lakukan sudah tepat. "Lintas daerah digerakkan, sudah betul. Jadi tidak hanya tahu saja, tidak hanya sadar saja, tapi melakukan tindakan kerja sama, kolektif, multistakeholder, lintas daerah," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pencegahan penularan Covid-19 bukan hanya urusan pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat kebijakan strategis, sedangkan pendekatan secara individual bisa dilakukan kelompok masyarakat.
"Kalau pusat itu kan membuat kebijakan yang strategis, tapi yang penting operasional di tingkat bawah. Kalau pemerintah, ya minimal provinsi untuk menggerakan operasional di tingkat lokal. Kalau Satgas di tingkat pusat hanya membuat kebijakan strategis. Mereka kan enggak punya instrumen operasional ke bawah," kata Sunyoto.
Sunyoto berpendapat bahwa para pemimpin maupun elite bangsa ini juga perlu memberikan keteladanan ke masyarakat agar protokol kesehatan tetap dipatuhi. "Elite dan tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan keteladanan. Bupati, camat jangan membuat kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Bikinlah contoh baik yang bisa ditularkan pada masyarakat lain," ucapnya.
Menurut dia, hukuman atau sanksi tidak akan efektif menekan kasus Covid-19. "Harus ada gerakan komunal seperti apa, ada insentif dan disinsentif," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda