Masyarakat Diimbau Jangan Terbelah Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Kamis, 25 April 2024 - 18:46 WIB
loading...
Masyarakat Diimbau Jangan Terbelah Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Masyarakat diimbau jangan sampai terbelah menyikapi konflik geopolitik di Timur Tengah (Timteng). Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Masyarakat diimbau jangan sampai terbelah menyikapi konflik geopolitik di Timur Tengah (Timteng). Sejauh ini, konflik tersebut tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia.

“Yang perlu diwaspadai adalah masyarakat Indonesia jangan sampai terbelah karena pro Iran atau pro Israel,” ujar Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, Kamis (25/4/2024).

Hal itu dikatakan Hikmahanto agar konflik di Timteng tidak mengganggu keamanan di Indonesia. Menurutnya, sulit menjawab bagaimana menjaga agar konflik geopolitik di Timur Tengah tidak mempengaruhi kondisi keamanan di Indonesia.



“Soalnya perang di Timur Tengah dampaknya ke seluruh dunia. Agar tidak berpengaruh ke Indonesia, berarti tidak berpengaruh ke dunia. Satu-satunya cara ya perang harus diakhiri,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa, saat ini sudah ada pengaruh konflik di Timteng tetapi ke sektor ekonomi. Pasalnya, perang membuat adanya pelambatan ekonomi dunia.

Sementara itu, ekonomi Indonesia sangat terkoneksi dengan ekonomi dunia. “Kebijakan ekonomi yang berorientasi dalam negeri. Melepas ketergantungan terhadap luar negeri,” pungkasnya.

Diketahui, pemerintah terus memantau kondisi geopolitik di Timur Tengah dan membuat langkah-langkah antisipatif agar dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kondisi di Indonesia. Salah satunya mencari alternatif pasokan minyak dari negara lain yang tidak terimbas konflik dan mengamankan pasokan LPG.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji memastikan untuk pemenuhan pasokan LPG di dalam negeri sejauh ini masih aman. Pasalnya, sebagian besar impor LPG Indonesia berasal dari Amerika.

"Kalau untuk BBM berasal dari Singapura dan Malaysia. Di Singapura asalnya juga dari tempat lain tapi masih secure untuk BBM,” kata Tutuka.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)