Pengamat Nilai Duet Jokowi-Prabowo Bisa Terjadi Jika Banyak yang Menghendaki
Rabu, 16 Juni 2021 - 13:10 WIB
JAKARTA - Wacana pasangan Joko Widodo ( Jokowi)-Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dinilai bisa terjadi jika banyak yang menghendaki. Sejauh ini sudah ada organisasi yang menghimpun para pendukung pasangan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024 bernama Jokpro 2024 .
Mereka sekaligus mengkampanyekan dan menyebarluaskan gagasan Jokowi-Prabowo 2024 pada seluruh masyarakat Indonesia, media massa, media sosial, dan para tokoh bangsa agar MPR melakukan amandemen UUD RI 1945 masa jabatan menjadi 3 periode.
"Kalau elite negara, pemerintah, DPR, dan elite partai berkehendak, duet ini bakal terjadi," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada SINDOnews, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Soal Wacana Duet Jokowi-Prabowo, Pengamat Ingatkan Era Soekarno dan Soeharto
Karena jabatan presiden hanya dua periode, maka perlu amandemen undang-undang yang harus disetujui pemerintah dan DPR. Maka itu, Adi kembali menekankan bahwa duet Jokowi-Prabowo sangat tergantung pada elite bangsa ini.
"Saat ini, semua pemangku kepentingan dan pengambil keputusan politik strategis seiman mazhab politiknya. Kepentingan politiknya seirama. Jadi, semua sangat tergantung elite bangsa ini soal duet itu," katanya.
Adapun Komunitas Jokpro 2024 sejauh ini sudah deklarasi di beberapa daerah. Di antaranya di Yogyakarta dan di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021). Mereka menyatakan dukungan agar Jokowi bisa mendapat kesempatan satu kali lagi memimpin Indonesia bersama Prabowo Subianto.
Baca juga: Pemilih Jokowi Diprediksi Pilih Ganjar di Pilpres 2024
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Mereka sekaligus mengkampanyekan dan menyebarluaskan gagasan Jokowi-Prabowo 2024 pada seluruh masyarakat Indonesia, media massa, media sosial, dan para tokoh bangsa agar MPR melakukan amandemen UUD RI 1945 masa jabatan menjadi 3 periode.
"Kalau elite negara, pemerintah, DPR, dan elite partai berkehendak, duet ini bakal terjadi," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada SINDOnews, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Soal Wacana Duet Jokowi-Prabowo, Pengamat Ingatkan Era Soekarno dan Soeharto
Karena jabatan presiden hanya dua periode, maka perlu amandemen undang-undang yang harus disetujui pemerintah dan DPR. Maka itu, Adi kembali menekankan bahwa duet Jokowi-Prabowo sangat tergantung pada elite bangsa ini.
"Saat ini, semua pemangku kepentingan dan pengambil keputusan politik strategis seiman mazhab politiknya. Kepentingan politiknya seirama. Jadi, semua sangat tergantung elite bangsa ini soal duet itu," katanya.
Adapun Komunitas Jokpro 2024 sejauh ini sudah deklarasi di beberapa daerah. Di antaranya di Yogyakarta dan di Lapangan Jatayu Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021). Mereka menyatakan dukungan agar Jokowi bisa mendapat kesempatan satu kali lagi memimpin Indonesia bersama Prabowo Subianto.
Baca juga: Pemilih Jokowi Diprediksi Pilih Ganjar di Pilpres 2024
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda