Tiga Tokoh PAN Bertemu Buya Syafii Maarif, Ini yang Dibahas
Senin, 14 Juni 2021 - 16:41 WIB
JAKARTA - Tiga tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) , yakni Ketua Umum Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Hatta Rajasa, Ketua Dewan Kehormatan Partai Soetrisno Bachir, mengunjungi tokoh Muhammadiyah yang juga guru bangsa Ahmad Syafii Maarif di kediamannya di Yogyakarta.
Hadir juga dalam pertemuan itu,Ketua Pengembangan Organisasi dan Keanggotaam (POK) DPP PAN A Mumtaz Rais. Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih 1,5 jam dengan protokol kesehatan ketat. Menurut Zulkifli Hasan, pertemuan dengan Buya Syafii berlangsung hangat dan akrab. "Kami banyak berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan. Buya banyak berpesan tentang konsistensi implementasi Pancasila dalam konteks bangsa dan negara," kata pria yang biasa disapa Zulhas ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021).
Buya Syafii berbicara adanya kecenderungan saat ini banyak orang bersikap inkonsisten dalam menjalankan Pancasila. Seringkali Pancasila tidak tercermin dalam undang-undang yang dihasilkan.
Bahkan Pancasila dipakai oleh sebagian orang untuk terus menjaga pembelahan di tengah masyarakat, ada yang mengaku saya Pancasila sambil menuduh yang lain tidak. "Buya banyak berpesan soal Pancasila, sebagaimana yang pernah beliau tulis. Kami banyak mendengarkan dan berdiskusi lebih dalam," ungkap Zulhas.
Hadir juga dalam pertemuan itu,Ketua Pengembangan Organisasi dan Keanggotaam (POK) DPP PAN A Mumtaz Rais. Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih 1,5 jam dengan protokol kesehatan ketat. Menurut Zulkifli Hasan, pertemuan dengan Buya Syafii berlangsung hangat dan akrab. "Kami banyak berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan. Buya banyak berpesan tentang konsistensi implementasi Pancasila dalam konteks bangsa dan negara," kata pria yang biasa disapa Zulhas ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021).
Buya Syafii berbicara adanya kecenderungan saat ini banyak orang bersikap inkonsisten dalam menjalankan Pancasila. Seringkali Pancasila tidak tercermin dalam undang-undang yang dihasilkan.
Bahkan Pancasila dipakai oleh sebagian orang untuk terus menjaga pembelahan di tengah masyarakat, ada yang mengaku saya Pancasila sambil menuduh yang lain tidak. "Buya banyak berpesan soal Pancasila, sebagaimana yang pernah beliau tulis. Kami banyak mendengarkan dan berdiskusi lebih dalam," ungkap Zulhas.
(dam)
tulis komentar anda