Ini Provinsi-provinsi dengan Kasus Aktif Tinggi dan Keterisian RS di Atas 50%
Senin, 07 Juni 2021 - 13:57 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tingkat kasus aktif COVID-1 9 di Indonesia per 6 Juni 2021 adalah 5,3%. Dimana kontribusi Pulau Jawa terhadap kasus aktif tersebut sebesar 52,4%.
“Nah kemudian tentunya kita juga melihat bahwa ada provinsi-provinsi yang berkontribusi 65% terhadap kasus aktif yaitu Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Papua dan Riau,” ujarnya sesuai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (7/6/2021).
Sementara itu keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit (RS) rata-rata sebesar 40%. Meski begitu ada provinsi yang BOR-nya di atas 50%.
“BOR-nya di atas 50% yaitu Kalbar (Kalimantan Barat), Jateng (Jawa Tengah), Kepri (Kepulauan Riau), Jambi dan Riau,” jelasnya.
Lalu terkait perilaku dalam disiplin protokol kesehatan, kepatuhan Sumatera Barat, Jambi, Jogja berkisar antara 91 sampai 100%. Kemudian yang kepatuhannya 61 sampai 75% Jawa Barat, Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan.
“Yang di bawah 60% adalah Sulteng dan Maluku. Dan kepatuhan ini yang penting untuk penanganan COVID-19,” katanya.
“Nah kemudian tentunya kita juga melihat bahwa ada provinsi-provinsi yang berkontribusi 65% terhadap kasus aktif yaitu Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Papua dan Riau,” ujarnya sesuai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (7/6/2021).
Sementara itu keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit (RS) rata-rata sebesar 40%. Meski begitu ada provinsi yang BOR-nya di atas 50%.
“BOR-nya di atas 50% yaitu Kalbar (Kalimantan Barat), Jateng (Jawa Tengah), Kepri (Kepulauan Riau), Jambi dan Riau,” jelasnya.
Lalu terkait perilaku dalam disiplin protokol kesehatan, kepatuhan Sumatera Barat, Jambi, Jogja berkisar antara 91 sampai 100%. Kemudian yang kepatuhannya 61 sampai 75% Jawa Barat, Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga
“Yang di bawah 60% adalah Sulteng dan Maluku. Dan kepatuhan ini yang penting untuk penanganan COVID-19,” katanya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda