Luncurkan Buku Bung Karno, Guntur Ingin Kenalkan Sosok Soekarno dengan Cara Sederhana
Minggu, 06 Juni 2021 - 23:34 WIB
“Kemudian saya berpikir bagaimana ya caranya? Satu satunya jalan, kan saya bukan orang partai, satu satunya jalan tulisan. Kalau tulisan kan pertanyaannya mau dimuat di mana? Nah kebetulan ada koran minggu namanya, Simponi, mereka berani muat tulisan tentang Bung Karno,” katanya.
Agar pemerintahan orde baru tidak mengetahuinya, Guntur memutuskan menulis artikel tentang Soekarno dari sisi human interest. Sebab Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soeharto kerap melakukan pemberedelan terhadap karya sastra, salah satunya milik Pramoedya Ananta Toer.
Setelah terbit secara berkala di koran mingguan, tulisan tersebut akan dirangkum untuk menjadi buku. Untuk lebih amannya, Guntur mengajukan izin kepada pihak kepolisian. Harapannya pemerintahan orde baru tidak memberedel buku tersebut.
“Saya minta ke polda, saya minta izin menerbitkan kumpulan dari artikel yang udah diterbitkan Simponi, kalau dikumpulkan harusnya tidak ada masalah, jadi saya minta izin dan diberikan. Dan akhirnya buku itu terbit dan laris terjual,” jelasnya.
Guntur mengungkapkan, saat ini generasi muda masih sangat tertarik dengan sosok Soekarno. Untuk itu, dia melihat, buku ini akan menjadi asupan terbaik bagi mereka yang ingin tahu lebih dekat dengan sang proklamator.
“Saya sering bertemu anak-anak muda. Ketika saya tanya, kamu kenal enggak sih Bung Karno? Itu proklamator. Menurut kamu bagaimana? Itu Bung Karno orang hebat. Jawaban itu buat saya sudah cukup. Jadi mereka sudah punya keinginan untuk tahu siapa itu Bung Karno,” jelasnya.
Dia mengharapkan, hadir kembalinya buku ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’ tidak hanya mengingatkan tentang siapa Soekarno. Tapi generasi muda dapat mengetahui bagaimana sikap dan ideoligi dari presiden pertama Indonesia itu.
“Bagaimana caranya generasi muda ini tahu siapa Soekarno dengan cara yang gampang? Dari sisi humanismenya. Sehingga generasi muda mulai akrab lagi. Oh Soekarno tuh gini. Oh Soekarno tuh begitu. Jangan sampai blank enggak tahu,” tutur Guntur.
Putri Guntur Soekarno, Puti Guntur Soekarno mengatakan, buku ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’ memberikan gambaran seperti apa sosok Soekarno dengan cara yang mudah. Sehingga harapannya generasi muda dapat menerima buku ini dan mengenal lebih dekat siapa Soekarno itu.
“Buku ini bisa menghapus sekat antara Soekarno dan pembacanya. Karena selama ini buku yang diterbitkan itu lebih banyak Bung Karno yang berat, jadi membacanya harus mempelajari seperti apa pemikiran Bung Karno, seperti ide dan gagasan Bung Karno. Buku ini dinarasikan bagaimana Bung Karno itu sebagai seorang ayah, kawan dan guru,” jelasnya.
Agar pemerintahan orde baru tidak mengetahuinya, Guntur memutuskan menulis artikel tentang Soekarno dari sisi human interest. Sebab Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soeharto kerap melakukan pemberedelan terhadap karya sastra, salah satunya milik Pramoedya Ananta Toer.
Setelah terbit secara berkala di koran mingguan, tulisan tersebut akan dirangkum untuk menjadi buku. Untuk lebih amannya, Guntur mengajukan izin kepada pihak kepolisian. Harapannya pemerintahan orde baru tidak memberedel buku tersebut.
“Saya minta ke polda, saya minta izin menerbitkan kumpulan dari artikel yang udah diterbitkan Simponi, kalau dikumpulkan harusnya tidak ada masalah, jadi saya minta izin dan diberikan. Dan akhirnya buku itu terbit dan laris terjual,” jelasnya.
Guntur mengungkapkan, saat ini generasi muda masih sangat tertarik dengan sosok Soekarno. Untuk itu, dia melihat, buku ini akan menjadi asupan terbaik bagi mereka yang ingin tahu lebih dekat dengan sang proklamator.
“Saya sering bertemu anak-anak muda. Ketika saya tanya, kamu kenal enggak sih Bung Karno? Itu proklamator. Menurut kamu bagaimana? Itu Bung Karno orang hebat. Jawaban itu buat saya sudah cukup. Jadi mereka sudah punya keinginan untuk tahu siapa itu Bung Karno,” jelasnya.
Dia mengharapkan, hadir kembalinya buku ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’ tidak hanya mengingatkan tentang siapa Soekarno. Tapi generasi muda dapat mengetahui bagaimana sikap dan ideoligi dari presiden pertama Indonesia itu.
“Bagaimana caranya generasi muda ini tahu siapa Soekarno dengan cara yang gampang? Dari sisi humanismenya. Sehingga generasi muda mulai akrab lagi. Oh Soekarno tuh gini. Oh Soekarno tuh begitu. Jangan sampai blank enggak tahu,” tutur Guntur.
Putri Guntur Soekarno, Puti Guntur Soekarno mengatakan, buku ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’ memberikan gambaran seperti apa sosok Soekarno dengan cara yang mudah. Sehingga harapannya generasi muda dapat menerima buku ini dan mengenal lebih dekat siapa Soekarno itu.
“Buku ini bisa menghapus sekat antara Soekarno dan pembacanya. Karena selama ini buku yang diterbitkan itu lebih banyak Bung Karno yang berat, jadi membacanya harus mempelajari seperti apa pemikiran Bung Karno, seperti ide dan gagasan Bung Karno. Buku ini dinarasikan bagaimana Bung Karno itu sebagai seorang ayah, kawan dan guru,” jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda