Pilpres Masih Jauh, Pertemuan Ridwan Kamil dengan AHY dan Airlangga Cuma Penjajakan
Minggu, 06 Juni 2021 - 05:48 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan pertemuan antara Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil , Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya sebatas penjajakan satu sama lain.
Menurut Pangi, apabila pertemuan tersebut membahas kontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, hal tersebut masih terlalu dini atau jauh dari hal tersebut. "Pilpres ini masih jauh. Namun mungkin bagi mereka yang terpenting adalah safari politik, ini sama saja dengan penjajakan," kata Pangi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
Kendati demikian, Pangi tak menampik bahwa pertemuan itu dapat dianalisa sebagai tatap muka pembahasan soal kepentingan politik di pesta demokrasi lima tahunan pada 2024 mendatang. "Yang jelas begini dalam politik pasti harus saling menguntungkan dan selalu ada kepentingan, dalam pertemuan politik, tidak ada agenda yang kosong dan lewat begitu saja, selalu ada makna dan pesan yang dompleng, ini bukan ruang kosong lewat begitu saja," ujar Pangi.
Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio menyatakan, pertemuan itu hanya sebatas dalam kerangka persahabatan sesama pelaku politik di negeri ini. "Ya ini menurut saya pertemuan persahabatan saja ya walaupun dua-duanya digadang-gadang jadi capres, cuma ini belum masih jauh kayaknya ini sekadar pertemuan pertemanan," ucap Hendri dikonfirmasi MNC Portal Indonesia terpisah.
Apalagi, kata Hendri, soal pencalonan AHY, hal itu masih sangat jauh lantaran Demokrat tak bisa mencalonkan capres seorang diri di Pemilu 2024. "Karena kalau Capres-Cawapres hampir tak mungkin. Demokrat tidak bisa mencalonkan sendiri kan," tutup Hendri.
Menurut Pangi, apabila pertemuan tersebut membahas kontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, hal tersebut masih terlalu dini atau jauh dari hal tersebut. "Pilpres ini masih jauh. Namun mungkin bagi mereka yang terpenting adalah safari politik, ini sama saja dengan penjajakan," kata Pangi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
Kendati demikian, Pangi tak menampik bahwa pertemuan itu dapat dianalisa sebagai tatap muka pembahasan soal kepentingan politik di pesta demokrasi lima tahunan pada 2024 mendatang. "Yang jelas begini dalam politik pasti harus saling menguntungkan dan selalu ada kepentingan, dalam pertemuan politik, tidak ada agenda yang kosong dan lewat begitu saja, selalu ada makna dan pesan yang dompleng, ini bukan ruang kosong lewat begitu saja," ujar Pangi.
Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio menyatakan, pertemuan itu hanya sebatas dalam kerangka persahabatan sesama pelaku politik di negeri ini. "Ya ini menurut saya pertemuan persahabatan saja ya walaupun dua-duanya digadang-gadang jadi capres, cuma ini belum masih jauh kayaknya ini sekadar pertemuan pertemanan," ucap Hendri dikonfirmasi MNC Portal Indonesia terpisah.
Apalagi, kata Hendri, soal pencalonan AHY, hal itu masih sangat jauh lantaran Demokrat tak bisa mencalonkan capres seorang diri di Pemilu 2024. "Karena kalau Capres-Cawapres hampir tak mungkin. Demokrat tidak bisa mencalonkan sendiri kan," tutup Hendri.
(cip)
tulis komentar anda