Ragukan Hasil Survei, Politikus PDIP Anggap Baik Wacana Jokowi Presiden 3 Periode
Sabtu, 05 Juni 2021 - 19:10 WIB
JAKARTA - Parameter Politik Indonesia (PPI) memotret tanggapan publik mengenai wacana presiden tiga periode dalam rilis survei yang bertajuk "Peta Politik Menuju 2024 dan Peta Politik Mutakhir". Hasilnya, masyarakat tidak setuju dengan wacana itu, termasuk juga jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kepemimpinannya untuk periode ke-3.
Menanggapi temuan tersebut, politikus PDIP Effendi Simbolon justru sebalinya, dia menilai bahwa wacana Jokowi 3 periode merupakan hal yang baik. Dan masa jabatan presiden 3 periode ini bukan sesuatu yang baru, karena di era presiden sebelum-sebelumnya juga sudah pernah.
"Realistis juga, kita pernah zaman Bung Karno lebih dari 2 periode, zaman Soeharto juga lebih dari dua periode, masalah periodisasi ini adalah kesepakatan kita yang dituangkan dalam konstitusi, jadi kalau kemudian katakanlah saat ini atau nanti kita mencoba mewacanakan tiga periode dan itu berpeluang kembali meneruskan kepemimpinan Pak Jokowi, saya rasa hal yang baik juga," kata Effendi dalam rilis survei secara daring itu, Sabtu (5/6/2021).
Soal temuan survei bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan presiden tiga periode, menurut Effendi, hal itu patut dikaji ulang, karena sejauh ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi menembus angka 70%. Dan hal itu sebenarnya berbanding lurus dengan tingkat dukungan ke Jokowi untuk meneruskan masa jabatannya di periode ke-3.
"Logikanya begitu. Tapi menarik karena mas Adi hasil surveinya 52% tidak mau, tidak bersetuju, itu saya mohon diuji ulang mas adi dengan parameter yang lebih detail," ujarnya.
Apalagi, sambung politikus Senayan itu, jika dirinya melihat peta politik 9 parpol di DPR saat ini, dia yakin bahwa semuanya praktis mendukung wacana ini. Ini bukan klaimnya semata, karena ini lebih baik Jokowi meneruskan jabatannya ketimbang harus coba-coba mencari figur capres baru.
"Saya tidak mengklaim, karena umumnya enak, nyaman, konstituennya ke bawah, masyarakat umumnya, dari pada harus mencari figur baru, dari pada kita coba-coba, ya presiden ini (Jokowi) aja kita teruskan. Ini yang saya rasakan juga," ucap Effendi.
Menanggapi temuan tersebut, politikus PDIP Effendi Simbolon justru sebalinya, dia menilai bahwa wacana Jokowi 3 periode merupakan hal yang baik. Dan masa jabatan presiden 3 periode ini bukan sesuatu yang baru, karena di era presiden sebelum-sebelumnya juga sudah pernah.
"Realistis juga, kita pernah zaman Bung Karno lebih dari 2 periode, zaman Soeharto juga lebih dari dua periode, masalah periodisasi ini adalah kesepakatan kita yang dituangkan dalam konstitusi, jadi kalau kemudian katakanlah saat ini atau nanti kita mencoba mewacanakan tiga periode dan itu berpeluang kembali meneruskan kepemimpinan Pak Jokowi, saya rasa hal yang baik juga," kata Effendi dalam rilis survei secara daring itu, Sabtu (5/6/2021).
Soal temuan survei bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan presiden tiga periode, menurut Effendi, hal itu patut dikaji ulang, karena sejauh ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi menembus angka 70%. Dan hal itu sebenarnya berbanding lurus dengan tingkat dukungan ke Jokowi untuk meneruskan masa jabatannya di periode ke-3.
"Logikanya begitu. Tapi menarik karena mas Adi hasil surveinya 52% tidak mau, tidak bersetuju, itu saya mohon diuji ulang mas adi dengan parameter yang lebih detail," ujarnya.
Apalagi, sambung politikus Senayan itu, jika dirinya melihat peta politik 9 parpol di DPR saat ini, dia yakin bahwa semuanya praktis mendukung wacana ini. Ini bukan klaimnya semata, karena ini lebih baik Jokowi meneruskan jabatannya ketimbang harus coba-coba mencari figur capres baru.
"Saya tidak mengklaim, karena umumnya enak, nyaman, konstituennya ke bawah, masyarakat umumnya, dari pada harus mencari figur baru, dari pada kita coba-coba, ya presiden ini (Jokowi) aja kita teruskan. Ini yang saya rasakan juga," ucap Effendi.
(muh)
tulis komentar anda