Peringati Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Adakan Festival Pahlawan Desa
Sabtu, 05 Juni 2021 - 10:58 WIB
JAKARTA - Ada yang berbeda dengan cara DPP PDI Perjuangan (PDIP) merayakan Bulan Bung Karno pada tahun ini. Mengingat momen pandemi dan mendukung pemerintah mengeluarkan larangan berkumpul, PDI Perjuangan menyiapkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno melalui virtual.
Peringatan Bulan Bung Karno 2021 PDI Perjuangan mengambil tema “Bhinneka Tunggal Ika, Kerja Gotong Royong Untuk Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat”. Semua kader Partai dari yg duduk sbg kepala daerah - struktural Partai Pusat sampai pengurus ranting / desa - anggot DPRD Kabupaten/kota diimbau untuk turut menyemarakan Bulan Bung Karno ini.
“Peringatan Bulan Bung Karno wajib dilaksanakan oleh struktural partai, eksekutif partai, dan legislatif partai dengan membuka partisipasi seluas-luasnya kader partai, anggota partai, simpatisan, dan masyarakat luas,” ujar Ketua Panitia Peringatan Bulan Bung Karno 2021 Abidin Fikri, Sabtu (5/6/2021).
Selain itu, Abidin menjelaskan desa merupakan salah satu benteng pertahanan Negara. Kebijakan dan program pembangunan haruslah menitik-beratkan pada pemberdayaan desa. Membangun indonesia dari desa. Turut hadir dalam acara tersebut, Aria Bima selaku ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko dan sineas muda Indonesia Ryan Sebastian sebagai narasumber utama dalam Lauching Festival Pahlawan Desa
Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan Festival Pahlawan Desa merupakan sebuah kegiatan untuk mengapresiasi dan mengangkat kisah-kisah para pahlawan dari desa, agar tidak begitu saja terlewatkan, terpinggirkan, untuk kemudian bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda saat maupun yang akan datang.
“Festival ini diharapkan mampu menyambungkan pengalaman-pengalaman para tokoh desa masa lalu, pahlawan-pahlawan desa masa lalu, untuk kemudian menjadi motivasi bagi munculnya sosok-sosok tokoh desa, pahlawan-pahlawan desa saat ini maupun di masa depan untuk merespons perubahan zaman, perubahan situasi, dan perubahan masalah dan tantangan di desa,” jelasnya.
Selain itu, Bima mengatakan Festival Pahlawan Desa ini dihelat sebagai salah satu cara untuk mentradisikan satu peristiwa tentang bagaimana mengingat kembali, melihat lebih cermat kondisi sekitar, melihat lebih jernih orang-orang yang semestinya mendapatkan perhatian karena karya nyatanya di desa. “Membumikan kepahlawanan di desa-desa, di wilayah atau komunitas terkecil, akan menjadi inspirasi besar bagi generasi muda milenial dan dengan cara itulah kita akan membangun bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan,” lanjut Bima.
Senada, Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, bahwa berangkat dari potensi desa yang belum tergali ataupun mungkin yang sudah tergali oleh sosok-sosok pahlawan desa namun saat ini belum mendapat perhatian dan apresiasi, maka negara atau partai harus mengapresiasinya.
“Pahlawan desa yang melalukan perawatan akan keberagaman hayati adalah pahlawan desa yang revousioner dalam menghadapi era 4.0 yang jika tidak dilindungi negara, tidak di apresiasi oleh negara, tidak di apresiasi partai dalam hal ini PDI Perjuangan, maka kita semua berdosa,” jelas Budiman.
Peringatan Bulan Bung Karno 2021 PDI Perjuangan mengambil tema “Bhinneka Tunggal Ika, Kerja Gotong Royong Untuk Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat”. Semua kader Partai dari yg duduk sbg kepala daerah - struktural Partai Pusat sampai pengurus ranting / desa - anggot DPRD Kabupaten/kota diimbau untuk turut menyemarakan Bulan Bung Karno ini.
“Peringatan Bulan Bung Karno wajib dilaksanakan oleh struktural partai, eksekutif partai, dan legislatif partai dengan membuka partisipasi seluas-luasnya kader partai, anggota partai, simpatisan, dan masyarakat luas,” ujar Ketua Panitia Peringatan Bulan Bung Karno 2021 Abidin Fikri, Sabtu (5/6/2021).
Selain itu, Abidin menjelaskan desa merupakan salah satu benteng pertahanan Negara. Kebijakan dan program pembangunan haruslah menitik-beratkan pada pemberdayaan desa. Membangun indonesia dari desa. Turut hadir dalam acara tersebut, Aria Bima selaku ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko dan sineas muda Indonesia Ryan Sebastian sebagai narasumber utama dalam Lauching Festival Pahlawan Desa
Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan Festival Pahlawan Desa merupakan sebuah kegiatan untuk mengapresiasi dan mengangkat kisah-kisah para pahlawan dari desa, agar tidak begitu saja terlewatkan, terpinggirkan, untuk kemudian bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda saat maupun yang akan datang.
“Festival ini diharapkan mampu menyambungkan pengalaman-pengalaman para tokoh desa masa lalu, pahlawan-pahlawan desa masa lalu, untuk kemudian menjadi motivasi bagi munculnya sosok-sosok tokoh desa, pahlawan-pahlawan desa saat ini maupun di masa depan untuk merespons perubahan zaman, perubahan situasi, dan perubahan masalah dan tantangan di desa,” jelasnya.
Selain itu, Bima mengatakan Festival Pahlawan Desa ini dihelat sebagai salah satu cara untuk mentradisikan satu peristiwa tentang bagaimana mengingat kembali, melihat lebih cermat kondisi sekitar, melihat lebih jernih orang-orang yang semestinya mendapatkan perhatian karena karya nyatanya di desa. “Membumikan kepahlawanan di desa-desa, di wilayah atau komunitas terkecil, akan menjadi inspirasi besar bagi generasi muda milenial dan dengan cara itulah kita akan membangun bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan,” lanjut Bima.
Senada, Ketua Umum Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, bahwa berangkat dari potensi desa yang belum tergali ataupun mungkin yang sudah tergali oleh sosok-sosok pahlawan desa namun saat ini belum mendapat perhatian dan apresiasi, maka negara atau partai harus mengapresiasinya.
“Pahlawan desa yang melalukan perawatan akan keberagaman hayati adalah pahlawan desa yang revousioner dalam menghadapi era 4.0 yang jika tidak dilindungi negara, tidak di apresiasi oleh negara, tidak di apresiasi partai dalam hal ini PDI Perjuangan, maka kita semua berdosa,” jelas Budiman.
tulis komentar anda