Luar Biasa Kalau Anies-Ganjar Dipadukan, Refly Harun: Seng Ada Lawan

Minggu, 30 Mei 2021 - 14:20 WIB
Refly Harun memprediksi pasangan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan menjadi duet tanpa tanding di Pilpres 2024. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Gonjang-ganjing di internal PDIP menempatkan Ganjar Pranowo seolah-olah sebagai outsider. Tuduhan terbuka over ambisius menjadi calon presiden di Pilpres 2024 menyiratkan bahwa gubernur Jawa Tengah itu seakan ditolak oleh struktur PDIP, setidaknya untuk saat ini.

Kendati sejumlah analis membaca polemik ini justru dibuat PDIP sendiri untuk menguasai ingatan publik terhadap dua kadernya, yaitu Ganjar dan Puan Maharini, faktanya ruang publik ikut memanas. Sebab polemik ini muncul dari Jawa Tengah, wilayah yang menjadi basis utama lumbung suara PDIP.



Tentu saja keputusan tetap terpulang kepada Megawati Soekarnoputri. Namun jelas ada aroma persaingan yang kuat antara Ganjar dengan Puan. Dan, dalam situasi ini PDIP Jawa Tengah telah memberikan “peringatan” kepada sang ketua umum. Sebagai kader, Ganjar dinilai lebih asyik mempersiapkan diri untuk pilpres ketimbang memikirkan partai.



Kondisi tersebut memang tidak menutup sama sekali peluang Ganjar. Apalagi, elektabilitas Ganjar dalam survei-survei selalu tinggi, bersaing dengan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Maret 2021 misalnya, menempatkan Ganjar dengan elektabilitas tertinngi kedua setelah Anies dengan selisih tipis, 15,2% berbanding 13,7%. Survei Pospoll Indonesia pada bulan Mei mencatat elektabilitas Anies 15,4% dan Ganjar 13,8%.

Itu sebabnya diyakini banyak yang mengincar Ganjar bila PDIP membuangnya. Refly Harun bahkan mengajukan proposal terbuka duet Anies-Ganjar. Dia yakin pasangan ini memiliki ”nilai jual” tinggi. ”Saya ajukan proposal bagaimana kalau kita jadikan Afgan, bukan penyanyi, tetapi Anies feat Ganjar. Kalau Anies sebagai calon presiden dan Ganjar sebagai calon wakil presiden, wah bisa dibilang ini pasangan seng ada lawan, tidak ada lawan,” tutur Refly dalam video youtube terbarunya, Minggu (30/5/2021).



Menurut Refly, posisi di antara keduanya memang bisa bertukar tempat, bergantung pada perkembangan dinamika ke depan. Bila masih di PDIP, bargaining position Ganjar akan kuat. Tetapi bila keluar dari PDIP, kekuatan Ganjar bergantung pada dua hal.

Pertama, hasil survei terakhir oleh lembaga-lembaga kredibel dan kedua, partai atau kekuatan politik yang akan membopong Ganjar. ”Tetapi kalau dipadukan antara Anies dan Ganjar menjadi Afgan, akan luar biasa merdunya,” kata Refly.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More