Politikus PDIP Sebut Ganjar Pranowo Berpolitik Bak Air Mancur

Minggu, 30 Mei 2021 - 13:51 WIB
loading...
Politikus PDIP Sebut...
Politikus PDIP Effendi Simbolon menilai popularitas dan elektabilitas yang diraih Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada hari ini merupakan efek dari air mancur. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menilai popularitas dan elektabilitas yang diraih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada hari ini merupakan efek dari air mancur, siapa yang berkeringat tapi Ganjar yang terciprat airnya atau mendapatkan keuntungan.

Hal ini disampaikan Effendi dalam webinar yang bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri" di kanal Youtube salah satu media daring, Minggu (30/5/2021). "Ya kalau saya mengamatinya bukan setahun, dua tahun, sudah cukup lama gitu. Jadi, ya rasa kurang empati tertawa bersama rakyat yang sering didengungkan oleh ibu ketua umum itu tidak terasa di bawah, seperti orang mengatakan seperti air mancur yang kena tuh yang di jauh-jauh aja," kata Effendi.

Effendi menjelaskan, politik air mancur merupakan fenomena politik kekinian di Indonesia akan terjadi, siapa yang berkeringat dan siapa yang terkena airnya. Jadi, ketegangan ini terjadi merupakan persoalan internal partai. Sebagaimana diketahui bahwa kontribusi terbesar suara PDI Perjuangan itu berasal dari Jawa Tengah, baik kursi DPR maupun mayoritas kepala daerah PDIP ada di Jawa Tengah. Baca juga: 5 Hari Sembunyi di Tumpukan Mayat dan Gigitan Semut Selamatkan Nyawa Prajurit Kopassus di Papua

"Jadi ya ini lebih kepada bagaimana ya kurang empatinya lah bersentuhan dengan langsung dengan maka yang di sampaikan itu ya tentu menurut saya itu akumulasi ya, akumulasi yang panjang. Bahkan saya lihat sih udah sudah lebih dari 2-3 tahun. itu yang kemudian membuat akhirnya partai itu yang mengambil sikap sudah diberikan teguran begitu ya bahwa tidak diikutkan dalam pertemuan tiga pilar," sambung Effendi.

Anggota Komisi I DPR ini menambahkan, Ganjar merupakan eksekutif dan kader yang diusung oleh PDIP, dan didukung oleh seluruh kader. Boleh saja publik menafsirkan berbagai hal mengenai ketegangan ini, tetapi apa yang terjadi merupakan manifestasi dari gimmick, gesture dan gaya berpolitik seorang Ganjar. Bagaimanapun, terpilihnya seorang Ganjar sebagai Gubernur Jateng bukan karena diri Ganjar seorang, seperti dirinya terpilih sebagai anggota DPR.

"Mereka memandang partai, barulah memilih orangnya, siapa ketua umum yaitu faktor-faktor yang menjadi pilihan orang dan kenapa kemudian kita tidak memberi juga kontribusi yang lebih kepada mereka yang menjadikan kita. Itu yang saya melihat ya, kalau lagi saya lihat lebih kepada hubungan yang seharusnya dan ini ada beberapa tempat PDI perjuangan. Ya termasuk di Jakarta juga begitu zaman Bang Yos (Sutiyoso). Dulu asyik kita dorong-dorong dia jadi, habis itu dadah, dan seterusnya. Saya belum melihat yang kemudian menjadi tetap menjadi bagian dari ruh rakyat yang itu hampir nggak ada tokoh yang diusung oleh PDI Perjuangan," tambah Effendi.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)