Koalisi PDIP-Gerindra di Pilpres 2024 Sudah Kawin Gantung, Tinggal Tunggu Peresmian
Jum'at, 28 Mei 2021 - 15:53 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memprediksi koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) dan Partai Gerindra di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 akan terjadi. Koalisi antara partai politik yang dipimpin Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto itu diyakini hanya menunggu waktu peresmian untuk mengokohkannya.
"Menurut saya hampir pasti, PDIP ini berkoalisi dengan Gerindra, bahkan istilahnya PDIP dengan Gerindra ini sudah kawin gantung begitu, tinggal menunggu peresmiannya saja pada tahun 2024 yang akan datang," kata Qodari, Jumat (28/5/2021).
Dia berpendapat, ada tiga faktor yang mempengaruhi kepastian koalisi PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024 itu. Pertama, kedua partai politik itu sama-sama mengusung ideologi nasionalis-proteksionis.
Baca juga: PDIP-Gerindra Sadar Elektabilitas Prabowo-Puan Perlu Diperkuat
"Itu istilah saya untuk menggambarkan suatu spektrum ideologi yang nasionalis yang berusaha memproteksi kalangan kelas menengah ke bawah, berbeda dengan nasionalis pro kapital atau pasar bebas," ujarnya.
Sedangkan faktor yang kedua, mengenai hubungan sejarah. Hubungan pribadi antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri telah dijalin lama alias mempunyai sejarah panjang.
"Hubungan kesejarahannya panjang, kepulangan Pak Prabowo ke Indonesia itu ada peran Ibu Mega dan Pak Taufik Kiemas almarhum dan menurut saya itu tidak bisa dilupakan dan tidak mungkin dilupakan," tuturnya.
Sedangkan faktor yang ketiga adalah kedekatan pribadi antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati dua kali head to head dalam Pilpres, keduanya sangat dekat dan saling membantu satu sama lain ketika dibutuhkan.
"Menurut saya hampir pasti, PDIP ini berkoalisi dengan Gerindra, bahkan istilahnya PDIP dengan Gerindra ini sudah kawin gantung begitu, tinggal menunggu peresmiannya saja pada tahun 2024 yang akan datang," kata Qodari, Jumat (28/5/2021).
Dia berpendapat, ada tiga faktor yang mempengaruhi kepastian koalisi PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024 itu. Pertama, kedua partai politik itu sama-sama mengusung ideologi nasionalis-proteksionis.
Baca juga: PDIP-Gerindra Sadar Elektabilitas Prabowo-Puan Perlu Diperkuat
"Itu istilah saya untuk menggambarkan suatu spektrum ideologi yang nasionalis yang berusaha memproteksi kalangan kelas menengah ke bawah, berbeda dengan nasionalis pro kapital atau pasar bebas," ujarnya.
Sedangkan faktor yang kedua, mengenai hubungan sejarah. Hubungan pribadi antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri telah dijalin lama alias mempunyai sejarah panjang.
"Hubungan kesejarahannya panjang, kepulangan Pak Prabowo ke Indonesia itu ada peran Ibu Mega dan Pak Taufik Kiemas almarhum dan menurut saya itu tidak bisa dilupakan dan tidak mungkin dilupakan," tuturnya.
Sedangkan faktor yang ketiga adalah kedekatan pribadi antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati dua kali head to head dalam Pilpres, keduanya sangat dekat dan saling membantu satu sama lain ketika dibutuhkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda