PDIP Persilakan Ganjar 'Angkat Kaki' Jika Dipinang Partai Lain di Pilpres 2024
Selasa, 25 Mei 2021 - 17:09 WIB
JAKARTA - Ketegangan antara Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP , Bambang Wuryanto (Pacul) dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo terkait anggapan bahwa terlalu berambisi masuk bursa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang menimbulkan spekulasi bahwa parpol lain berpotensi meminang Ganjar sebagai capres.
Tetapi, Bambang menanggapi ini dengan santai. Menurutnya, sudah banyak kader terbaik PDIP yang dipinang parpol lain, seperti misalnya mantan Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih. Tapi Ketum Megawati tidak pernah menunjukkan bahwa ia marah. Jadi dia mempersilakan Ganjar kalau memang ada yang meminang. Baca juga: Ganjar Pranowo Sukses di Jateng, Bambang Pacul Ungkap Jasa Puan Maharani
"Beginilah dinda, bahwa Bu Rustri itu kader PDIP, itu srikandini Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu statemen di Jawa Tengah 'iki srikandiku', tapi ketika itu kemudian Bu Rustri pindah ke parpol lain, ibu marah enggak? Saya enggak tahu perasaan ibu. Tetapi ada enggak ibu bilang statement marah? Enggak ada. Boleh engga? Ya monggo kalau orangnya mau, monggo. Udah banyak contoh kok," ujar Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Apakah PDIP akan menghambat saat Ganjar maju Pilpres nanti, Sekretaris Fraksi PDIP DPR ini menegaskan bahwa jika Ganjar dicalonkan partai lain, pihaknya mempersilakan itu. "Lah ini kalau aku menegaskan bahwa Ganjar itu kemudian kalau dilempar partai lain monggo, lha ini aku sing salah makan obat aku," katanya.
Tapi, dia melanjutkan yang berhak menyampaikan itu tentu Ketum Megawati karena pencalonan di Pilpres 2024 merupakan kewenangannya. Terkait usulan duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Bambang menegaskan bahwa itu bukan kapasitasnya menjawab.
Dia pun meminta media untuk berpikir sistematik, lalu menceritakan kisah Bung Karno saat berpidato di kota asal filsuf besar, Philadephia, Amerika Serikat, bahwa yang bisa memberikan pencerahan adalah wartawan. Untuk itu, dia meminta wartawan tidak memotong hasil wawancara dan membuat pencerahan.
"Jadi buatlah yang bikin pencerahan. Jadi oleh karena itu, hati-hati kalau pemberitaan itu dipotong ya susah pak. Anda (wartawan) adalah pencerahan sejati, kata Bung Karno lho ya yang ngomong," tutur Bambang Pacul.
Apakah ia akan bertemu Ganjar, Bambang menjawab bahwa dia dan Ganjar sesama orang Jawa. "Ya sama-sama orang jawa lah," jawabnya.
Terkait isi pertemuan Mega dengan Ganjar, dia menegaskan tidak tahu. Yang jelas, siapapun kader PDIP dan apapun levelnya pasti diizinkan bertemu Ketum.
"Tanya Pak Ganjar, jangan tanya saya. Tapi siapa pun kader PDIP pada level provinsi mau ketemu Ibu Ketum pasti diizinkan. Itu kan ibu kita semua," tutupnya.
Tetapi, Bambang menanggapi ini dengan santai. Menurutnya, sudah banyak kader terbaik PDIP yang dipinang parpol lain, seperti misalnya mantan Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih. Tapi Ketum Megawati tidak pernah menunjukkan bahwa ia marah. Jadi dia mempersilakan Ganjar kalau memang ada yang meminang. Baca juga: Ganjar Pranowo Sukses di Jateng, Bambang Pacul Ungkap Jasa Puan Maharani
"Beginilah dinda, bahwa Bu Rustri itu kader PDIP, itu srikandini Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu statemen di Jawa Tengah 'iki srikandiku', tapi ketika itu kemudian Bu Rustri pindah ke parpol lain, ibu marah enggak? Saya enggak tahu perasaan ibu. Tetapi ada enggak ibu bilang statement marah? Enggak ada. Boleh engga? Ya monggo kalau orangnya mau, monggo. Udah banyak contoh kok," ujar Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Apakah PDIP akan menghambat saat Ganjar maju Pilpres nanti, Sekretaris Fraksi PDIP DPR ini menegaskan bahwa jika Ganjar dicalonkan partai lain, pihaknya mempersilakan itu. "Lah ini kalau aku menegaskan bahwa Ganjar itu kemudian kalau dilempar partai lain monggo, lha ini aku sing salah makan obat aku," katanya.
Tapi, dia melanjutkan yang berhak menyampaikan itu tentu Ketum Megawati karena pencalonan di Pilpres 2024 merupakan kewenangannya. Terkait usulan duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Bambang menegaskan bahwa itu bukan kapasitasnya menjawab.
Dia pun meminta media untuk berpikir sistematik, lalu menceritakan kisah Bung Karno saat berpidato di kota asal filsuf besar, Philadephia, Amerika Serikat, bahwa yang bisa memberikan pencerahan adalah wartawan. Untuk itu, dia meminta wartawan tidak memotong hasil wawancara dan membuat pencerahan.
"Jadi buatlah yang bikin pencerahan. Jadi oleh karena itu, hati-hati kalau pemberitaan itu dipotong ya susah pak. Anda (wartawan) adalah pencerahan sejati, kata Bung Karno lho ya yang ngomong," tutur Bambang Pacul.
Apakah ia akan bertemu Ganjar, Bambang menjawab bahwa dia dan Ganjar sesama orang Jawa. "Ya sama-sama orang jawa lah," jawabnya.
Terkait isi pertemuan Mega dengan Ganjar, dia menegaskan tidak tahu. Yang jelas, siapapun kader PDIP dan apapun levelnya pasti diizinkan bertemu Ketum.
"Tanya Pak Ganjar, jangan tanya saya. Tapi siapa pun kader PDIP pada level provinsi mau ketemu Ibu Ketum pasti diizinkan. Itu kan ibu kita semua," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda