Palestina Menang Perang, Anis Matta: Jika Kelak Merdeka, Itu Bukan Hadiah

Jum'at, 21 Mei 2021 - 17:30 WIB
Anis Matta menilai masyarakat Palestina memiliki semua syarat untuk menjadi bangsa merdeka. Foto/Reuters
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai masyarakat Palestina memiliki seluruh persyaratan yang diperlukan untuk menjadi bangsa merdeka. Kata Anis, masyarakat Palestina paling banyak menjadi korban sipil dari peperangan antara Israel dan kelompok milisi di Jalur Gaza.

"Tapi kalau kita melihat secara militer, Hamas memenangkan pertempuran. Sebab ini untuk pertama kalinya hampir seluruh instalasi strategis Israel ini kena serangan, dan saya kira ini salah satu pesan yang penting bahwa pada dasarnya masyarakat Palestina memiliki seluruh persyaratan yang diperlukan untuk menjadi bangsa yang merdeka," kata Anis Matta, Jumat (21/5/2021).



Anis sempat menduga Israel akan melakukan serangan darat setelah instalasi strategisnya seperti kilang minyak dan Bandaranya diserang Hamas, milisi di Palestina. "Tapi ternyata serangan darat ini tidak ada," tuturnya.

Dari situ, dia menilai suatu pertanda bahwa petinggi Israel secara mental tidak memiliki keberanian cukup untuk mengambil keputusan melakukan serangan darat. "Dan ini berarti bahwa pilihan untuk melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran sipil bagi Israel, lebih banyak ditujukan untuk menekan Hamas supaya mereka mau menghentikan perang dengan alasan keselamatan masyarakat sipil," ujarnya.





"Saya ingin mengatakan bahwa secara militer saat ini, saya kira masyarakat Palestina memiliki kesiapan penuh untuk merebut kemerdekaan mereka," tambah Anis Matta.

Anis Matta menambahkan, peperangan itu menunjukkan bahwa jika suatu saat masyarakat Palestina merdeka, itu bukanlah suatu hadiah. "Saya kira ketakutan Israel untuk melakukan serangan darat ini penting menjadi catatan penting bagi kita dalam sejarah perlawanan masyarakat Palestina terhadap penjajahan Israel," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More