Lewat Instagram, Ibu-ibu Majelis Taklim ini Tanggapi Hendropriyono soal Israel-Palestina

Jum'at, 21 Mei 2021 - 15:50 WIB
Ketua Majelis Taklim Arafah Sidoarjo, Jawa Timur menyampaikan pandangangnya tentang serangan Israel ke Palestina melalui akun Instagramnya. Foto/tangkapan layar instagram
JAKARTA - Pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menyampaikan bahwa Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi ditanggapi beragam pendapat.

Ada yang mendukung, ada pula yang tidak sependapat dengan pernyataan Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu.

Pernyataan Hendropriyono juga mengundang komentar seorang ibu-ibu yang merupakan Ketua Majelis Taklim Arafah di Sidoarjo, Jawa Timur.



Dia bernama Elva Tazar. Melalui video yang diposting di akun Instagramnya, Elva menyampaikan pendapatnya secara terbuka mengenai peristiwa yang dialami warga Palestina.

"Hati mana yang tega melihat anak-anak teraniaya, yang terkapar menjadi mayat, yang tadinya mereka bermain lalu dibombardir, kemudian orang-orang lagi salat, ditembak-ditembakin, hati mana yang bisa diam?" ungkapnya, Kamis 20 Mei 2021.

Dia menegaskan dirinya akan terus berjuang untuk Palestina. Dia juga mengutip pernyataan Bung Karno.

"Penjajahan di muka bumi harus dihapuskan, itu Pak di dalam Undang-undang Dasar 45, dan presiden kita Pak Soekarno tahun 1962 sudah menyatakan dukungannya terhadap Palestina," tuturnya seraya mendoakan Hendropriyono terus diberikan kesehatan.

Sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi.

“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Hal tersebut disampaikan AM Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. “Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.



(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More