Tanri Abeng di Mata Hendropriyono: Futuristik yang Brilian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah tokoh dan kerabat melayat ke rumah duka mantan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng, Jalan Simprug Golf 13 Nomor 19, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2024). Salah satunya adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) A. M. Hendropriyono.
Hendropriyono mengenang sosok almarhum Tanri Abeng sebagai sosok futuristik brilian. “Beliau menteri BUMN dan saya lihat pandangannya ke depan itu sangat bagus. Karena memang seorang futuristik yang brilian," ujar Hendropriyono.
Menurutnya, Tanri merupakan aset negara sekaligus pakar di bidang manajemen, administrasi, bisnis, hingga negara. Tanri dinilai telah meninggalkan warisannya berupa buku dan tulisan yang menjadi dasar bagi kehidupan ekonomi nasional.
"Karena kita berprinsip pada Pancasila, demokrasi, dan ekonomi Pancasila. Harus secara konsekuen, diimplementasikan, dan itu cita-cita beliau semasa hidup," tuturnya.
Dia menerangkan, generasi penerus di jajaran Kementerian BUMN pun diharapkan bisa mengikuti pemikiran mantan menteri di era Presiden Soeharto itu demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Dia pun merasakan kehilangan atas meninggalnya salah satu sahabatnya itu.
"Saya sering kali berdiskusi masalah-masalah kenegaraan, saya memberikan masukan di bidang penelitian pertahanan, keamanan, dan juga sosial order, yang memberikan masukan pada saya dan teman-teman. Banyak sekali kombinasi antara pertahanan keamanan, dan ekonomi bisnis, serta kebudayaan," pungkasnya.
Hendropriyono mengenang sosok almarhum Tanri Abeng sebagai sosok futuristik brilian. “Beliau menteri BUMN dan saya lihat pandangannya ke depan itu sangat bagus. Karena memang seorang futuristik yang brilian," ujar Hendropriyono.
Menurutnya, Tanri merupakan aset negara sekaligus pakar di bidang manajemen, administrasi, bisnis, hingga negara. Tanri dinilai telah meninggalkan warisannya berupa buku dan tulisan yang menjadi dasar bagi kehidupan ekonomi nasional.
"Karena kita berprinsip pada Pancasila, demokrasi, dan ekonomi Pancasila. Harus secara konsekuen, diimplementasikan, dan itu cita-cita beliau semasa hidup," tuturnya.
Dia menerangkan, generasi penerus di jajaran Kementerian BUMN pun diharapkan bisa mengikuti pemikiran mantan menteri di era Presiden Soeharto itu demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Dia pun merasakan kehilangan atas meninggalnya salah satu sahabatnya itu.
"Saya sering kali berdiskusi masalah-masalah kenegaraan, saya memberikan masukan di bidang penelitian pertahanan, keamanan, dan juga sosial order, yang memberikan masukan pada saya dan teman-teman. Banyak sekali kombinasi antara pertahanan keamanan, dan ekonomi bisnis, serta kebudayaan," pungkasnya.
(rca)