Bela Hendropriyono, Ferdinand Hutahaean Sebut Tepat Palestina Urusan Bangsa Arab
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktivis sosial politik Ferdinand Hutahaean menilai pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono bahwa Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia sudah tepat. Dia tidak mempermasalahkan pendapat Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) tersebut bahwa konflik Israel-Palestina adalah urusan Bangsa Arab dan Yahudi.
"Saya pikir apa yang disampaikan oleh Pak Hendro ini adalah sesuatu yang benar dan tepat. Meski kita juga tidak boleh abai dan diam soal persoalan kemanusiaan di Palestina dan kemerdekaan Palestina," ujar Ferdinand kepada SINDOnews, Rabu (19/5/2021).
Menurut Ferdinand, inti dari pernyataan Hendropriyono itu adalah jangan menjadikan masalah Palestina dengan Israel itu sebagai masalah utama. Dia menilai pendapat Hendropriyono itu positif.
"Yang disampaikan Pak Hendro itu intinya adalah jangan jadikan masalah Palestina Israel menjadi masalah utama yang kemudian membuat kita lupa menyelesaikan masalah utama bangsa kita sendiri. Persoalan Palestina Israel ini bukan hal mudah, ini sesuatu yang pelik. Jadi kita jangan larut dengan isu bangsa asing," pungkas mantan politikus Partai Demokrat ini.
Diketahui, tidak sedikit masyarakat Palestina yang menjadi korban atas serangan Israel. Hingga Minggu 16 Mei 2021 pukul 18.00 waktu al-Quds atau pukul 22.00, sebanyak 192 orang meninggal dunia atas serangan Israel tersebut. Sebanyak 1235 orang luka-luka.
"Saya pikir apa yang disampaikan oleh Pak Hendro ini adalah sesuatu yang benar dan tepat. Meski kita juga tidak boleh abai dan diam soal persoalan kemanusiaan di Palestina dan kemerdekaan Palestina," ujar Ferdinand kepada SINDOnews, Rabu (19/5/2021).
Menurut Ferdinand, inti dari pernyataan Hendropriyono itu adalah jangan menjadikan masalah Palestina dengan Israel itu sebagai masalah utama. Dia menilai pendapat Hendropriyono itu positif.
"Yang disampaikan Pak Hendro itu intinya adalah jangan jadikan masalah Palestina Israel menjadi masalah utama yang kemudian membuat kita lupa menyelesaikan masalah utama bangsa kita sendiri. Persoalan Palestina Israel ini bukan hal mudah, ini sesuatu yang pelik. Jadi kita jangan larut dengan isu bangsa asing," pungkas mantan politikus Partai Demokrat ini.
Diketahui, tidak sedikit masyarakat Palestina yang menjadi korban atas serangan Israel. Hingga Minggu 16 Mei 2021 pukul 18.00 waktu al-Quds atau pukul 22.00, sebanyak 192 orang meninggal dunia atas serangan Israel tersebut. Sebanyak 1235 orang luka-luka.
(muh)