Ingin Tarung di Pilpres? Bangun Elektabilitas dan Siapkan Parpol Pendukung

Jum'at, 21 Mei 2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam sepakat dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang buka-bukaan tentang realitas politik Indonesia, khususnya jika dikaitkan dengan pemilihan presiden (pilpres) .

Adapun pernyataan AHY dimaksud yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki elektabilitas yang tinggi namun tidak punya kendaraan politik, akan sulit menggunakan kendaraan itu untuk mencari kendaraan lain. Sebaliknya, ada orang yang punya kendaraan kuat, mesinnya hebat, sudah dimodifikasi macam-macam, tapi si driver-nya itu juga tidak tangguh, tidak laku jual, artinya juga tidak ke mana-mana kendaraan itu.





"Apa yang disampaikan AHY ini saya kira memang ada benarnya, karena syarat maju pilpres adalah mesti memiliki dukungan parpol meski memiliki elektabilitas tinggi," kata Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (21/5/2021).

Namun demikian, kata Arif, partai politik (parpol) juga akan realistis untuk menghindari kata pragmatis. "Sehingga tokoh yang mempunyai elektabilitas tinggi dan peluang menangnya besar juga sangat potensial akan didukung parpol," ungkapnya.



Karena itu, menurut dia, jika tak memiliki parpol, namun mempunyai elektabilitas yang tinggi, tentu hal itu merupakan sebuah modal politik. Sebaliknya, kata dia, banyak tokoh parpol pengin maju dalam pilpres tapi elektabilitasnya jeblok, sehingga peluang menangnya kecil.

Akhirnya, mencari jalan politik realistis yaitu dengan mencari tokoh yang potensial menang besar. "Secara ideal memang untuk maju pilpres harus melakukan kerja politik kombinasi antara membangun elektabilitas dan menyiapkan parpol pendukung," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More