Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran, Doni Tinjau Kesiapan RSD Wisma Atlet

Kamis, 20 Mei 2021 - 16:12 WIB
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo meninjau RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews/binti mufarida
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021). Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid pascalibur Lebaran 1442 Hijriah.

Berkaca dari tahun sebelumnya, angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan pascalibur Lebaran. Secara resmi pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik bagi para warga yang hendak melakukan perjalanan ke kampung halaman. Akan tetapi, masih ada yang nekat melakukan hal tersebut.

Tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit akan bertambah setiap akhir libur Lebaran. Ketika pasien di rumah sakit bertambah, maka akan diikuti dengan angka kematian yang cukup tinggi. Hal ini akan berdampak kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) dan dokter yang merawatnya. Dalam kunjungannya, Doni memastikan jumlah tenaga medis cukup untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19. Baca juga: Jokowi Sebut Kasus Aktif COVID-19 Turun 50,5% Berkat PPKM Mikro



Doni menyampaikan perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara, salah satunya dengan yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan. “Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat untuk antisipasi lonjakan kasus. Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan,” kata Doni dalam keterangan yang diterima, Kamis (20/5/2021).

Selain itu, diimbau untuk para perangkat pemerintah setempat apabila terdapat lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT) maka posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di tingkat Kelurahan berinisiatif untuk melakukan mikro lockdown. “Strategi lainnya adalah apabila terdapat 5 rumah dalam 1 RT positif Covid, maka Posko PPKM mikro di tingkat kelurahan berinisiatif melakukan mikro lockdown,” kata Doni.

Diharapkan dengan melaksanakannya secara disiplin, maka kekhawatiran terhadap angka kenaikan kasus Covid-19 bisa dihindari.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More