Duet Prabowo-Puan Lebih Prospek Galang Koalisi di Pilpres 2024
Selasa, 11 Mei 2021 - 09:52 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab menilai pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharan i lebih efektif dan prospek menggalang koalisi ketimbang paslon lain di perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya, selain kerap bertengger di papan survei, kedua tokoh ini merupakan figur sentral di parpol masing-masing. Sehingga secara rasional lebih memiliki kemampuan mengonsolidasi basis massa untuk memenangkan paslon. Baca juga: Gerindra Sebut Kader Masih Memohon Prabowo Maju Jadi Capres 2024
"Kalau kalkulasi koalisi karena pragmatisme kekuasaan, maka pilihan rasional parpol akan lebih cenderung melihat peluang menang. PDIP dan Gerindra sebagai parpol pengusung tentu saja lebih punya magnet untuk menarik parpol lain ikut dalam koalisi mereka," ujar Fadhli saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).
Selain itu, kedua tokoh ini dinilai memiliki sentimen cukup kuat sebagai representasi militer-sipil, milenial, perempuan dan berpengalaman. Analis Politik UIN Jakarta itu berpendapat koalisi akan semakin kuat jika paslon ini mampu menarik salah satu parpol berbasis massa Islam seperti PKB, PPP atau PAN.
"Akan lebih prospek lagi jika koalisi mampu menarik salah satu parpol berbasis massa Islam," terangnya.
Lebih lanjut, kata Fadhli kemungkinan terbentuk poros kuat lainnya cukup terbuka jika Koalisi Prabowo-Puan tak mampu mengakomodir parpol berbasis massa Islam.
"Kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi. Kemunculan poros yang mampu mengakomodir berbagai kepentingan juga cukup terbuka karena gambaran hari ini masih terlihat sangat cair. Golkar, PKB dan Nasdem terlihat cukup akrab. PKS, Demokrat, PAN dan PPP juga rajin bersilaturahmi. Jika parpol-parpol ini menemukan figur yang pas dan bisa diterima, tentu saja akan menjadi kekuatan besar dan menjadi saingan yang sulit," pungkasnya.
Pasalnya, selain kerap bertengger di papan survei, kedua tokoh ini merupakan figur sentral di parpol masing-masing. Sehingga secara rasional lebih memiliki kemampuan mengonsolidasi basis massa untuk memenangkan paslon. Baca juga: Gerindra Sebut Kader Masih Memohon Prabowo Maju Jadi Capres 2024
"Kalau kalkulasi koalisi karena pragmatisme kekuasaan, maka pilihan rasional parpol akan lebih cenderung melihat peluang menang. PDIP dan Gerindra sebagai parpol pengusung tentu saja lebih punya magnet untuk menarik parpol lain ikut dalam koalisi mereka," ujar Fadhli saat dihubungi, Selasa (11/5/2021).
Selain itu, kedua tokoh ini dinilai memiliki sentimen cukup kuat sebagai representasi militer-sipil, milenial, perempuan dan berpengalaman. Analis Politik UIN Jakarta itu berpendapat koalisi akan semakin kuat jika paslon ini mampu menarik salah satu parpol berbasis massa Islam seperti PKB, PPP atau PAN.
"Akan lebih prospek lagi jika koalisi mampu menarik salah satu parpol berbasis massa Islam," terangnya.
Lebih lanjut, kata Fadhli kemungkinan terbentuk poros kuat lainnya cukup terbuka jika Koalisi Prabowo-Puan tak mampu mengakomodir parpol berbasis massa Islam.
"Kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi. Kemunculan poros yang mampu mengakomodir berbagai kepentingan juga cukup terbuka karena gambaran hari ini masih terlihat sangat cair. Golkar, PKB dan Nasdem terlihat cukup akrab. PKS, Demokrat, PAN dan PPP juga rajin bersilaturahmi. Jika parpol-parpol ini menemukan figur yang pas dan bisa diterima, tentu saja akan menjadi kekuatan besar dan menjadi saingan yang sulit," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda