PKS Nilai Spekulasi Publik Soal Novel Cs Bukan Tidak Mungkin Mengandung Kebenaran
Jum'at, 07 Mei 2021 - 15:50 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil angkat suara terkait 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos alih fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk di dalamnya Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan .
Nasir mengaku dirinya sudah pernah menyampaikan ke Menteri PAN dan RB bahwa bagi mereka yang memiliki kemampuan atau skill tertentu maka yang harus dijadikan rujukan adalah tes kompetensi bidang, bukan tes kompetensi dasar yang berisi soal-soal pengetahuan umum dan kebangsaan.
"Sebab wawasan kebangsaan itu bisa dilakukan secara on going process," ujar Nasir saat dihubungi, Jumat (7/5/2021).
Anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan memang muncul spekulasi di masyarakat bahwa gagalnya puluhan pegawai KPK termasuk Novel berpotensi melemahkan KPK. Maka spekulasi tersebut masih perlu dibuktikan.
"Tapi kalau mencermati narasi pelemahan KPK, bukan tidak mungkin spekulasi publik mengandung kebenaran. Karenanya, tes itu dalam penilaian publik, bukan hanya diduga menjegal NB (Novel Baswedan), tapi juga patut diduga untuk menjegal para penyidik dan pegawai KPK yang masih 'merah putih' dan 'tegak lurus'," jelas mantan Anggota Komisi III DPR RI itu.
Nasir mengaku dirinya sudah pernah menyampaikan ke Menteri PAN dan RB bahwa bagi mereka yang memiliki kemampuan atau skill tertentu maka yang harus dijadikan rujukan adalah tes kompetensi bidang, bukan tes kompetensi dasar yang berisi soal-soal pengetahuan umum dan kebangsaan.
Baca Juga
"Sebab wawasan kebangsaan itu bisa dilakukan secara on going process," ujar Nasir saat dihubungi, Jumat (7/5/2021).
Anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan memang muncul spekulasi di masyarakat bahwa gagalnya puluhan pegawai KPK termasuk Novel berpotensi melemahkan KPK. Maka spekulasi tersebut masih perlu dibuktikan.
"Tapi kalau mencermati narasi pelemahan KPK, bukan tidak mungkin spekulasi publik mengandung kebenaran. Karenanya, tes itu dalam penilaian publik, bukan hanya diduga menjegal NB (Novel Baswedan), tapi juga patut diduga untuk menjegal para penyidik dan pegawai KPK yang masih 'merah putih' dan 'tegak lurus'," jelas mantan Anggota Komisi III DPR RI itu.
(kri)
tulis komentar anda