Menag: Salat Idul Fitri dan Silahturahmi Sunah, Jaga Kesehatan Wajib
Rabu, 05 Mei 2021 - 13:54 WIB
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat mendahulukan yang wajib sebelum menjalankan sunah. Silahturahmi, Salat Idul Fitri adalah sunah dan menjaga kesehatan adalah wajib.
Hal itu dikatakan Gus Yaqut panggilan Yaqut Cholil Qoumas melalui cuitannya di media sosial twitter @YaqutCQoumas, Rabu (5/5/2021). Menurutnya, Salat Idul Fitri secara hukum adalah sunah. Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan adalah wajib. Dengan demikian, masyarakat hendaknya mendahulukan yang wajib ketimbang sunah. "Dahulukan yang utama demi kesehatan kita, demi keluarga tercinta, demi masyarakat sekitar kita, demi Indonesia," seperti dikutip Rabu (5/5/2021).
Selain itu, kata Gus Yaqut, hukum mudik juga sunah. Sementara kesehatan adalah wajib. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak mudik dan patuhi kritik 5 M. Di antaranya Mencuci Tangan; Memakai Masker; Menjaga Jarak; Menghindari Kerumunan; Mengurangi Mobilitas.
Kemudian, lanjut Yaqut, halal bihalal atau silahturahmi Lebaran saat pandemi bisa dilakukan secara virtual tanpa mengurangi makna. Dia meminta masyarakat jangan pernah lelah saling mengingatkan agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Negara tetangga mengalami kenaikan angka yang terpapar Covid-19, meningkatnya jumlah korban meninggal dunia, dan juga merebaknya cluster penular besar atau super spreader. Adalah alarm bagi kita semua untuk tingkatkan disiplin diri. Jangan lengah!," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Gus Yaqut panggilan Yaqut Cholil Qoumas melalui cuitannya di media sosial twitter @YaqutCQoumas, Rabu (5/5/2021). Menurutnya, Salat Idul Fitri secara hukum adalah sunah. Sementara menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan adalah wajib. Dengan demikian, masyarakat hendaknya mendahulukan yang wajib ketimbang sunah. "Dahulukan yang utama demi kesehatan kita, demi keluarga tercinta, demi masyarakat sekitar kita, demi Indonesia," seperti dikutip Rabu (5/5/2021).
Selain itu, kata Gus Yaqut, hukum mudik juga sunah. Sementara kesehatan adalah wajib. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak mudik dan patuhi kritik 5 M. Di antaranya Mencuci Tangan; Memakai Masker; Menjaga Jarak; Menghindari Kerumunan; Mengurangi Mobilitas.
Baca Juga
Kemudian, lanjut Yaqut, halal bihalal atau silahturahmi Lebaran saat pandemi bisa dilakukan secara virtual tanpa mengurangi makna. Dia meminta masyarakat jangan pernah lelah saling mengingatkan agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Negara tetangga mengalami kenaikan angka yang terpapar Covid-19, meningkatnya jumlah korban meninggal dunia, dan juga merebaknya cluster penular besar atau super spreader. Adalah alarm bagi kita semua untuk tingkatkan disiplin diri. Jangan lengah!," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda