Tangkap Peluang di Era Digital dengan Arah Kebijakan yang Jelas

Rabu, 14 April 2021 - 20:45 WIB
Menurut Rerie, peluang-peluang tersebut harus bisa ditangkap dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa dan negara ini. Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, arah dan kebijakan digital nasional harus segera diperjelas agar para pemangku kepentingan dan masyarakat bisa memanfaatkan peluang-peluang tersebut.



Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengakui, saat ini pemerintah sedang menyiapkan peta jalan digitalisasi nasional. Saat ini, menurut Johnny, pemerintah sedang melakukan pengkajian lintas sektoral dengan berpatokan pada praktik digitalisasi di 42 negara. Pengkajian itu, kata dia, antara lain terkait penggunaan sejumlah payung hukum dan integrasi dengan Industri 4.0.

Salah satu dari langkah tersebut, jelasnya, pemerintah sedang melakukan transformasi digital lewat percepatan integrasi pusat data nasional.

"Saat ini kita butuh satu data. Persoalannya saat ini dari 2.700 sumber data dan hanya 3% yang memenuhi standar dunia," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan mengungkapkan, pentingnya digitalisasi bagi bangsa dan negara saat ini. Lompatan besar di sejumlah sektor, jelas Farhan, akan dimungkinkan terjadi dengan pemanfaatan teknologi digital saat ini.

Komisioner KPI Mohamad Reza berpendapat digitalisasi bukan soal infrastruktur saja, tetapi juga soal kontennya. Konten di era digital akan sangat berpengaruh pada sektor keamanan dan kebudayan nasional. Karena itu, jelasnya, di era digitalisasi ini penting untuk dikedepankan nilai-nilai kebangsaan dan konten-konten lokal.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Inaya Rakhmani mengungkapkan, transformasi digital sangat dipengaruhi berbagai faktor antara lain kondisi sosial, ekonomi dan demografi serta kebijakan yang diterapkan. Karena itu, kata Inayah, perlu pola-pola komunikasi yang efektif antar sektor-sektor yang mempengaruhi upaya transformasi digital itu.

Founder Data Driven Asia, Muhammad Imran menegaskan, transformasi data digital harus mulai dari perbaikan data pada internal di kementerian dan lembaga. Meski digitalisasi sering dikaitkan dengan bonus demografi yang akan diperoleh. Imran mengingatkan, digitalisasi atau otomatisasi juga berpotensi jadi ancaman demografi.

Sementara itu, Co-Founder Modal Rakyat, Wafa Taftazani mengatakan, peta jalan seringkali terlihat sangat baik di atas kertas, namun sulit diterapkan secara baik, merata dan tepat waktu. "Eksekusi peta jalan itu tergantung kualitas SDM yang terlibat dalam penerapannya," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More