Langkah Anies Baswedan di 2024 Tergantung Parpol, Lanjut Gubernur atau Nyapres?
Selasa, 13 April 2021 - 16:56 WIB
JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta mendatang akan digelar pada tahun 2024. Kondisi tersebut diprediksi akan membuat Anies Baswedan menghadapi dilema, apakah maju kembali dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta atau mencalonkan diri menjadi presiden.
Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara berpendapat Anies bisa maju sebagai petahana di Pilkada DKI Jakarta mendatang maupun ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
"Namun sebaliknya Anies juga bisa gagal semuanya. Partai Politik adalah sumber seseorang bisa diusung maju, baik sebagai kepala daerah atau kepala negara," ujar Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Selasa (13/4/2021).
Igor mengatakan, Anies Baswedan bukan kader partai politik (parpol). Igor berpendapat, kesepakatan mengusung Anies Baswedan di pilpres nanti sangat tergantung dari manuver elite, logistik dan deal partai politik.
"Dari faktor ini diprediksi Anies hanya berpeluang sebagai cawapres dalam perhelatan Pilpres 2024," ujar Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) ini.
Igor melihat mayoritas pemilih Anies Baswedan adalah masyarakat yang kritis atau anti terhadap kebijakan penguasa saat ini, yakni Pemerintahan Jokowi. Masyarakat itu, kata Igor, adalah pemilih muslim yang terpusat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) imbas dari aksi 212.
Igor melanjutkan, sejak aksi 212, popularitas Anies Baswedan menjulang sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Jadi, lebih realistis jika Anies Baswedan maju lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024. Ini pun sebenarnya tidak mudah. Karena dulu Anies bisa memenangkan Pilgub DKI adalah juga karena faktor Sandiaga Uno, tokoh UMKM yang sekarang Menparekraf di kabinet Jokowi periode kedua," ungkapnya.
Namun, Igor menilai peluang Anies Baswedan tetap ada jika bisa maju kembali bersama wakil gubernurnya saat ini, yakni Ahmad Riza Patria, politikus Partai Gerindra. "Karena Anies masih menguasai dalam aspek isu dan wacana, DPRD (parlemen), dan pada tingkat grass root.
Apalagi, kata Igor, Anies adalah petahana dengan mobilitas tinggi. "Jika maju kembali dalam Pilgub DKI kompetitornya haruslah tokoh kuat, seperti Tri Rismaharini (Mensos), Gibran Rakabuming (Wali Kota Solo) atau Prasetyo Edi Marsudi (Ketua DPRD DKI) dari PDIP. Termasuk A Riza Patria (Wagub DKI), Sandiaga Uno (Menparekraf) atau Adnan Taufiq (tokoh milenial DPRD DKI) dari Partai Gerindra, jika pecah kongsi," tuturnya.
Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara berpendapat Anies bisa maju sebagai petahana di Pilkada DKI Jakarta mendatang maupun ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
"Namun sebaliknya Anies juga bisa gagal semuanya. Partai Politik adalah sumber seseorang bisa diusung maju, baik sebagai kepala daerah atau kepala negara," ujar Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Selasa (13/4/2021).
Igor mengatakan, Anies Baswedan bukan kader partai politik (parpol). Igor berpendapat, kesepakatan mengusung Anies Baswedan di pilpres nanti sangat tergantung dari manuver elite, logistik dan deal partai politik.
"Dari faktor ini diprediksi Anies hanya berpeluang sebagai cawapres dalam perhelatan Pilpres 2024," ujar Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) ini.
Igor melihat mayoritas pemilih Anies Baswedan adalah masyarakat yang kritis atau anti terhadap kebijakan penguasa saat ini, yakni Pemerintahan Jokowi. Masyarakat itu, kata Igor, adalah pemilih muslim yang terpusat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) imbas dari aksi 212.
Igor melanjutkan, sejak aksi 212, popularitas Anies Baswedan menjulang sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Jadi, lebih realistis jika Anies Baswedan maju lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024. Ini pun sebenarnya tidak mudah. Karena dulu Anies bisa memenangkan Pilgub DKI adalah juga karena faktor Sandiaga Uno, tokoh UMKM yang sekarang Menparekraf di kabinet Jokowi periode kedua," ungkapnya.
Namun, Igor menilai peluang Anies Baswedan tetap ada jika bisa maju kembali bersama wakil gubernurnya saat ini, yakni Ahmad Riza Patria, politikus Partai Gerindra. "Karena Anies masih menguasai dalam aspek isu dan wacana, DPRD (parlemen), dan pada tingkat grass root.
Apalagi, kata Igor, Anies adalah petahana dengan mobilitas tinggi. "Jika maju kembali dalam Pilgub DKI kompetitornya haruslah tokoh kuat, seperti Tri Rismaharini (Mensos), Gibran Rakabuming (Wali Kota Solo) atau Prasetyo Edi Marsudi (Ketua DPRD DKI) dari PDIP. Termasuk A Riza Patria (Wagub DKI), Sandiaga Uno (Menparekraf) atau Adnan Taufiq (tokoh milenial DPRD DKI) dari Partai Gerindra, jika pecah kongsi," tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda