Tokoh Oposisi Layak Capres 2024, Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Teratas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki banyak tokoh potensial yang dapat menjadi pemimpin negeri ini pada Pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut terungkap pada hasil survei terbaru mengenai calon pemimpin 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI pada akhir Maret hingga awal April lalu.
Hasil survei tersebut menempatkan lebih dari 50 nama calon pemimpin yang layak meneruskan tongkat estafet Kepresidenan Indonesia setelah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir di 2024 nanti. Di antaranya temuan survei menunjukkan responden yang memberikan dukungan kepada tokoh oposisi yang berpotensi menjadi calon presiden 2024.
Nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menempati peringkat perangkat. Jenderal yang sekarang aktif sebagai presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menyisihkan tokoh oposisi lain seperti Rocky Gerung , ekonom Rizal Ramli hingga koleganya di KAMI, Din Syamsuddin .
"Selanjutnya, untuk nama tokoh oposisi, kembali nama Gatot Nurmantyo mencuat, kali ini bersama dengan Rocky Gerung di posisi teratas di angka yang sama (13,7 %), dan disusul Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli (12,6 %), Ahli Hukum, Refly Harun (12,4 %), Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera (11,6 %), dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin (7,9 %)," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Selasa (13/4/2021).
Kunto pun memberikan penjelasan tentang tokoh- tokoh oposisi yang berpotensi ikut bertarung di Pilpres 2024 mendatang. Dia melihat, potensi yang dimiliki Gatot dkk masih tetap terbuka, dan temuan ini mengindikasikan bahwa di 2024 memberi peluang kepada tokoh-tokoh baru.
"Jadi menurut saya soal potensi ya potensi. Kalo seberapa besarnya dalam hasil survei kita ternyata ya lumayan gitu. Toh pemilu masih 3 tahunan lagi, ada banyak jalan dan stragegi yang bisa ditempuh oleh tokoh-tokoh oposisi ini naik elektabilitasnya, ya dari popularitas dulu lalu bisa menunjukkan kinerjanya dengan baik di beragam bidang kemasyarakatan, tidak harus ada di pemerintahan," ujar Kunto saat dihubungi.
"Menurut saya itulah kita mencoba dengan hasil survei kita, kita juga mendorong tokoh oposisi ini gak kecil hati dan kemudian gak patah arang di tengah-tengah, seakan-akan pintu mereka sudah tertutup," imbuhnya.
Hasil survei tersebut menempatkan lebih dari 50 nama calon pemimpin yang layak meneruskan tongkat estafet Kepresidenan Indonesia setelah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir di 2024 nanti. Di antaranya temuan survei menunjukkan responden yang memberikan dukungan kepada tokoh oposisi yang berpotensi menjadi calon presiden 2024.
Nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menempati peringkat perangkat. Jenderal yang sekarang aktif sebagai presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menyisihkan tokoh oposisi lain seperti Rocky Gerung , ekonom Rizal Ramli hingga koleganya di KAMI, Din Syamsuddin .
"Selanjutnya, untuk nama tokoh oposisi, kembali nama Gatot Nurmantyo mencuat, kali ini bersama dengan Rocky Gerung di posisi teratas di angka yang sama (13,7 %), dan disusul Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli (12,6 %), Ahli Hukum, Refly Harun (12,4 %), Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera (11,6 %), dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin (7,9 %)," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Selasa (13/4/2021).
Kunto pun memberikan penjelasan tentang tokoh- tokoh oposisi yang berpotensi ikut bertarung di Pilpres 2024 mendatang. Dia melihat, potensi yang dimiliki Gatot dkk masih tetap terbuka, dan temuan ini mengindikasikan bahwa di 2024 memberi peluang kepada tokoh-tokoh baru.
"Jadi menurut saya soal potensi ya potensi. Kalo seberapa besarnya dalam hasil survei kita ternyata ya lumayan gitu. Toh pemilu masih 3 tahunan lagi, ada banyak jalan dan stragegi yang bisa ditempuh oleh tokoh-tokoh oposisi ini naik elektabilitasnya, ya dari popularitas dulu lalu bisa menunjukkan kinerjanya dengan baik di beragam bidang kemasyarakatan, tidak harus ada di pemerintahan," ujar Kunto saat dihubungi.
"Menurut saya itulah kita mencoba dengan hasil survei kita, kita juga mendorong tokoh oposisi ini gak kecil hati dan kemudian gak patah arang di tengah-tengah, seakan-akan pintu mereka sudah tertutup," imbuhnya.
(muh)