Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Diharap Lahirkan Pemimpin Berjiwa Nasionalis

Minggu, 11 April 2021 - 13:54 WIB


Sementara itu, Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana mengungkapkan awal berdirinya padepokan. Ananta menjelaskan, lahan seluas 4.000 meter itu merupakan hutan bambu yang penuh ular sebelum disulap menjadi tempat nyaman bagi masyarakat untuk datang belajar, berdiskusi atau sekadar berkumpul masyarakat.

"Kini, tempat ini sudah menjadi tempat belajar dan wadah bagi generasi muda dan masyarakat untuk menempa diri mereka lewat latihan-latihan kepemimpinan, kelas-kelas filsafat, seminar, dan bahkan menjadi ajang bagi beberapa komunitas seni budaya untuk berlatih mengekspresikan diri mereka," kata Ananta.

Padepokan juga menyediakan ruang-ruang kelas untuk tempat belajar anak usia dini, bahkan kerap menjadi sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi dari daerah-daerah konflik di Timur Tengah seperti Siria, Irak, dan Afganistan. "Semangat pendirian Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis tidak lepas dari cita-cita awal pendirian padepokan tersebut agar menjadi kebun tempat persemaian kader-kader nasionalis dan pancasilais yang unggul," ujar Ananta.

Kendati lokasinya jauh dari perkotaan, tetapi Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis telah berhasil membuktikan eksistensi menjadi tempat titik temu lintas generasi, kaum muda lintas aliran politik, serta lintas agama dan budaya. Terbukti, nama-nama tokoh yang menjadi pemeran utama di panggung politik nasional pernah singgah di padepokan tersebut.

"Akbar Tandjung, (almarhum) Bondan Gunawan, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Antasari Azhar, hingga Ir Joko Widodo yang tak lain saat ini menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia," kata politikus PDIP ini.

Ananta melanjutkan, sejak pandemi Covid-19 pada 2020, Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis sangat membatasi kegiatan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat. Para undangan diharuskan membawa surat negatif Covid-19, memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke tempat acara.

Kegiatan-kegiatan di padepokan pun akhirnya dialihkan ke gotong-royong untuk membantu warga sekitar yang sedang kesulitan akibat pandemi Covid-19. Misalnya, membagikan paket bansos sembako berisikan beras, minyak, sarden, biskuit, mie instan, gula, kopi, teh, dan kecap kepada masyarakat. Paket sembako ini juga dibagikan ke para seniman, budayawan, dan pelaku UMKM.

Hadir dalam acara antara lain Kepala BKN DPP PDIP Aria Bima, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Ketua Repdem Wanto Sugito, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, Ekonom Senior Indef Enny Sri Hartati, dan Intelektual Muda Muslim Zuhairi Mizrawi. Selain itu, hadir juga mantan Sekjen GMNI periode 2017-2019, Clance Teddy.

Digelar juga Simposium Nasional bertajuk "Penguatan Pilar Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19". Hasto didaulat menjadi keynote speaker dengan narasumber Aria Bima, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Enny Sri Hartati, dan Zuhairi Misrawi, dan dipandu oleh Clance Teddy.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More