Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Diharap Lahirkan Pemimpin Berjiwa Nasionalis

Minggu, 11 April 2021 - 13:54 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah meresmikan ulang penataan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis di Jalan Dasana Indah, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (10/4/2021). FOTO/SINDOnews/RICO AFRIDO SIMANJUNTAK
JAKARTA - Keberadaan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis diharapkan melahirkan pemimpin berjiwa nasionalis. Sekretaris Jenderal (sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto telah meresmikan ulang penataan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis di Jalan Dasana Indah, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (10/4/2021).

Adapun peresmian itu ditandai dengan penandatanganan monumen Proklamator sekaligus Presiden Pertama Soekarno. Hasto mengaku sangat mengapresiasi keberadaan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis yang digagas Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III, Ananta Wahana.

Terlebih, padepokan yang sudah berjalan puluhan tahun itu, menjadi titik temu para generasi muda dari berbagai latar belakang, baik agama dan suku dan budaya. Maka itu, dirinya mengharapkan keberadaan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis bisa menjadi pusat kebudayaan.

Baca juga: Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Bikin Hasto Kristiyanto Terkenang Masa Kecil





Hasto menilai Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis juga harus dapat mencetak kader-kader nasionalis, pancasilais untuk kejayaan Indonesia di masa mendatang. "Luar biasa Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis ini. Mudah-mudahan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis bisa mewujudkan filosofi awal pembangunan sebagai tempat tinggal Semar yang banyak didatangi oleh para kesatria untuk belajar kebijaksanaan sebagai seorang pemimpin dari Semar," ujar Hasto.

Dia mengatakan, penamaan Karang Tumaritis pada padepokan itu membuatnya terkenang masa kecil yang suka menonton ketoprak. Kata Hasto, dalam ketoprak ada sosok Mahesa Jenar yang menggembleng kemampuan ilmu sostro biolonya di Padepokan Karang Tumaritis. Dia merasakan suasana yang menggelorakan kebudayaan Indonesia.

"Bung karno mengatakan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Di situlah padepokan ini, semua suku dan agama, semua umat manusia Indonesia bisa bersatu dalam semangat yang sama, bergelora dengan tegap yang sama, yaitu untuk Indonesia raya kita," kata Hasto dengan nada berapi-api.

Baca juga: Soal Peluang Ganjar Diusung PDIP di 2024, Hasto: Ibu Mega yang Ambil Keputusan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :