Penutupan UKW Wartawan Parlemen, Jurnalis Diharapkan Bangun Optimisme Masyarakat
Jum'at, 09 April 2021 - 18:31 WIB
JAKARTA - Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-51 kerja sama PWI Jaya dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) dan Biro Humas dan Layanan Informasi Sekretariat Jenderal MPR yang berlangsung 7-8 April 2021 secara resmi ditutup.
Sebanyak 27 wartawan parlemen yang mengikuti UKW dinyatakan lulus dan kompeten.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR, Budi Muliawan menutup secara resmi UKW Angkatan Ke-51 yang berlangsung di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Budi mengharapkan agar para jurnalis membangun optimisme masyarakat untuk bisa menghadapi dan bangkit dari pandemi Covid-19. “Media agar selalu memberitakan dan menyampaikan hal-hal dengan narasi positif dan membuat kita optimis,” tuturnya saat menutup UKW Angkatan Ke-51, Kamis 8 April 2021.
Hadir juga dalam acara penutupan, Hendry Ch Bangun dari Dewan Pers, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Ketua Komisi Kompetensi Wartawan PWI Pusat Kamsul Hasan, dan Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen Marlen Erikson Sitompul.
Budi mengatakan,enyebutkan wartawan parlemen adalah mitra strategis yang memberi warna pada parlemen. “Kami menyebutnya sebagai Jendela MPR, karena melalui media masyarakat bisa mengerti dan paham apa yang dikerjakan oleh MPR, DPR, maupun DPD,” ujarnya.
Apalagi pada tahun ini, lembaga di parlemen tetap menyelenggarakan agenda tahunan kenegaraan seperti Sidang Tahunan MPR. Wawan berharap dengan memberitakan agenda kenegaraan di lingkungan parlemen, media dan jurnalis bisa menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia internasional bahwa kita tetap optimis bisa melawan dan bangkit dari situasi pandemi Covid-19. “Itulah harapan kepada peran media dan jurnalis,” tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini.
Wawan juga berharap media dan jurnalis ikut meneguhkan lembaga MPR sebagai Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat. Dengan kemampuan menulis dan menarasikan, para jurnalis bisa mendorong masyarakat untuk mengimplementasikan Pancasila. Misalnya, soal toleransi, atau penghormatan pada agama di bulan Ramadhan. “MPR bersama media bisa menyampaikan hal-hal dengan narasi positif yang menyejukan dan membuat kita optimis,” ucapnya.
Sebanyak 27 wartawan parlemen yang mengikuti UKW dinyatakan lulus dan kompeten.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR, Budi Muliawan menutup secara resmi UKW Angkatan Ke-51 yang berlangsung di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Budi mengharapkan agar para jurnalis membangun optimisme masyarakat untuk bisa menghadapi dan bangkit dari pandemi Covid-19. “Media agar selalu memberitakan dan menyampaikan hal-hal dengan narasi positif dan membuat kita optimis,” tuturnya saat menutup UKW Angkatan Ke-51, Kamis 8 April 2021.
Hadir juga dalam acara penutupan, Hendry Ch Bangun dari Dewan Pers, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Ketua Komisi Kompetensi Wartawan PWI Pusat Kamsul Hasan, dan Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen Marlen Erikson Sitompul.
Budi mengatakan,enyebutkan wartawan parlemen adalah mitra strategis yang memberi warna pada parlemen. “Kami menyebutnya sebagai Jendela MPR, karena melalui media masyarakat bisa mengerti dan paham apa yang dikerjakan oleh MPR, DPR, maupun DPD,” ujarnya.
Apalagi pada tahun ini, lembaga di parlemen tetap menyelenggarakan agenda tahunan kenegaraan seperti Sidang Tahunan MPR. Wawan berharap dengan memberitakan agenda kenegaraan di lingkungan parlemen, media dan jurnalis bisa menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia internasional bahwa kita tetap optimis bisa melawan dan bangkit dari situasi pandemi Covid-19. “Itulah harapan kepada peran media dan jurnalis,” tutur alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini.
Wawan juga berharap media dan jurnalis ikut meneguhkan lembaga MPR sebagai Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat. Dengan kemampuan menulis dan menarasikan, para jurnalis bisa mendorong masyarakat untuk mengimplementasikan Pancasila. Misalnya, soal toleransi, atau penghormatan pada agama di bulan Ramadhan. “MPR bersama media bisa menyampaikan hal-hal dengan narasi positif yang menyejukan dan membuat kita optimis,” ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda