Impor Senjata Meningkat di Tengah Pandemi Corona, Politikus PPP Nilai Tak Tepat

Rabu, 20 Mei 2020 - 15:06 WIB
Laporan BPS pada 15 April 2020 bahwa impor produk senjata dan amunisi serta bagiannya meningkat tajam pada Maret 2020 ditanggapi oleh Anggota Komisi I DPR, Muhammad Iqbal. Foto/dpr.go.id
JAKARTA - Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 April 2020 bahwa impor produk senjata dan amunisi serta bagiannya meningkat tajam pada Maret 2020 ditanggapi oleh Anggota Komisi I DPR, Muhammad Iqbal. Menurut Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, meningkatnya impor senjata dan amunisi itu tidak tepat di tengah pandemi COVID-19.

"Berkaitan dengan data BPS tentang kenaikan impor senjata dan amunisi yang meningkat sampai 7.000% mencapai USD187 juta pada bulan Maret tentu tidak tepat di tengah pandemi COVID-19," ujar Iqbal kepada SINDOnews, Rabu (20/5/2020). (Baca juga: PKS Minta Polri Investigasi Meningkatnya Impor Senjata di Masa Pandemi COVID-19 )

Namun, kata dia, harus dilihat juga apakah jatuh impor bulan Maret itu merupakan dari proses mekanisme impor tahun lalu yang selesai di bulan Maret. "Jika benar, berarti proses itu dilakukan sebelum wabah Corona terjadi yang mana kita tidak menduga akan terjadi wabah Corona di awal tahun 2020," jelas legislator asal daerah pemilihan Sumatera Barat II ini.

Maka itu, menurut Iqbal, karena pandemi COVID-19 ini belum bisa dipastikan kapan berakhirnya maka pemerintah harus lebih fokus mengalokasikan anggaran untuk penanganan COVID-19. "Dan dampak ekonomi dan sosial yang diakibatkan dari pandemi corona ini," tandasnya.

Sekadar diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 April 2020 melaporkan bahwa impor produk produk senjata dan amunisi serta bagiannya meningkat tajam pada Maret 2020. Sepanjang bulan Maret, dalam laporan BPS, nilai impor senjata mencapai USD187,1 juta atau naik hingga 7.384%, dibandingkan dengan Februari 2020 yang hanya USD2,5 juta. (Baca juga: Berita Baik, PSBB Bakal Dilonggarkan di Bekasi ).
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More