Epidemiolog Sepakat Pelarangan Mudik Demi Tekan Corona

Minggu, 04 April 2021 - 20:31 WIB
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman menuturkan, penyebaran Corona belum terkendali. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Keputusan pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 sudah tepat. Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman menuturkan, penyebaran virus Corona (Covid-19) hingga saat ini belum terkendali.



Dia juga mengatakan, masyarakat sebaiknya tidak mengunjungi lansia yang belum divaksin, meski ada di satu kota yang sama. Jika harus mudik dengan beberapa alasan mendesak, Dicky menyarankan dengan rangkaian persiapan.

"Dari mulai kita tidak ada gejala, kondisi sehat, tidak ada kontak dengan orang terduga, melakukan pemeriksaan rapid test antigen setidaknya minimal sebelum 1-3 hari sebelum bepergian. Gunakan kendaraan pribadi, itu lebih diutamakan," imbuhnya.

Saat perjalanan dengan kendaraan pribadi, jangan ada ibu hamil, anak-anak atau orang lanjut usia. Jika harus berhenti di rest area, jangan terlalu lama. Misal, di toilet, masjid, atau toko, jangan lebih dari 15 menit.



"Kalau bisa yang bepergian itu sudah divaksin. Kalau belum divaksin, lebih baik jangan bepergian," imbuhnya.

Saat tiba di kampung halaman, tetap menerapkan 5M. "Setelah pulang ke tempat tinggal, 3-5 hari setelahnya kembali rapid test antigen," jelasnya.

Jika di kampung ada orang yang positif Covid-19, Dicky meminta masyarakat tidak memaksakan diri untuk mudik. Masyarakat yang dalam upaya pelacakan kasus kontak Covid-19 juga sebaiknya tidak mudik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More