Pentingnya Ketahanan dan Kemandiri Kesehatan dalam Memerangi COVID-19
Kamis, 25 Maret 2021 - 22:23 WIB
"Pertama, perubahan perilaku, yaitu protokol kesehatan, kedua diagnostic strategy yaitu testing, tracing, isolation. Ketiga, therapeutic, yaitu merawat, menyiapkan rumah sakit dan tenaga kesehatan, dan yang keempat adalah vaksinasi," katanya.
Selanjutnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjabarkan peran BUMN dalam meningkatkan peran ekonomi dan sosial di bidang ketahanan dan kesehatan, pangan dan energi. Ia mengatakan BUMN memiliki tiga tahap perencanaan, yakni jangka pendek pembentukan holding farmasi dan rumah sakit, jangka menengah peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan vaksin dan produksi obat-obatan, serta yang terakhir jangka panjang fokus peran holding farmasi dan rumah sakit milik negara berskala global untuk fokus pada tindakan preventif kesehatan.
"Pemerintah terus berupaya sekuat tenaga untuk menangani pandemi COVID-19. BUMN sebagai salah satu pilar strategis perekonomian dan pembangunan, turut berpartisipasi aktif baik dari sisi penanganan, yaitu dukungan rumah sakit BUMN di 18 provinsi khusus terapi kesembuhan COVID-19 dan pencegahan yaitu melalui penyediaan dan produksi vaksin agar tercapai herd immunity. BUMN melakukan inisiasi program peran Sentra Vaksinasi di 5 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Tangerang dengan target layanan 5.000 orang/hari per titik. Vaksin Gotong Royong membuka kesempatan kepada perusahaan swasta untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi penyediaan vaksin bagi karyawan dan keluarganya," kata Erick.
Sekretaris Universitas UI, Agustin Kusumayati yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI memaparkan bahwa pelayanan kesehatan primer menjadi tulang punggung termasuk dalam menanggulangi COVID-19. Menurutnya, jika melihat bangunan keseluruhan sistem pelayanan kesehatan semua ditujukan untuk mencegah berbagai macam penyakit hingga kecacatan/kematian. Dari tingkat yang paling dasar dari lima level prevention, yaitu promosi kesehatan, selanjutnya memberikan spesifik proteksi dan pencegahan penyakit, mendiagnosis secara dini dan penangan secara tepat sehingga tidak terjadi disability, dan pada tingkat atas kalau terjadi disability, maka harus melakukan rehabilitasi.
Agustin juga menjelaskan konsep perang akar rumput melawan COVID-19 yang dipromosikan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) yaitu memberdayakan masyarakat, bertumpu pada kemampuan dan ketahanan diri sendiri, upaya masyarakat terorganisasi berlandaskan kearifan lokal, fokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, fokus pada perubahan perilaku, terapkan perlindungan spesifik, menggunakan teknologi (ICT), bangun kolaborasi pentahelix, multidisiplin, dan multisektor.
Ketua MWA UI Saleh Husin mengatakan, webinar ini terselenggara atas ide dan gagasan dari sesama anggota MWA UI, termasuk Sri Mulyani. "Pada Januari lalu kami telah melaksanakan Webinar seri 1 yang berjalan sukses, dan webinar seri ke-2 ini terselenggara atas kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN). Tim Fakultas Kedokteran UI di bawah arahan Prof Budi Wiweko akan merangkum menjadi naskah akademik (policy brief) yang merupakan sumbangan pemikiran UI kepada pemerintah. Terima kasih kepada seluruh pembicara dan dukungan dari berbagai pihak dan juga rekan-rekan media," katanya.
(abd)
tulis komentar anda