Jenazah Herman Lantang Disemayamkan di RS Harapan Kita
Senin, 22 Maret 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Pendiri Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) Herman O Lantang saat ini disemayamkan di Rumah Duka Elim, RS Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat.
"Saat ini jenazah Opa Herman disemayamkan di sini dulu sampai esok hari," ucap keponakan Herman Lantang, Chris Lantang kepada MNC Portal di Rumah Duka Elim, Senin (22/3/2021). Baca juga: Pendiri Mapala UI sekaligus Sahabat Soe Hok Gie, Herman Lantang Meninggal Dunia
Chris mengonfirmasi Opa Herman dinyatakan meninggal usai sempat mengalami keluhan hipertensi atau darah tinggi secara mendadak pada pukul 02.00 WIB. Opa Herman lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Tangerang Selatan) dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB. Chris sekaligus memastikan bahwa Opa Herman meninggal bukan karena terpapar virus Corona (Covid-19). "Tadi pagi hipertensi jam 02.00 subuh selesai buang air, sampainya di RSUD dinyatakan meninggal. Oh enggak, enggak karena terpapar Covid-19," jelasnya. Kabar kematian Opa Herman sebelumnya tersiar melalui postingan akun Instagram @hermanlantangcamp. Pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara itu semasa hidupnya dikenal sebagai karib dari aktivis Soe Hok Gie, keduanya memiliki kegemaran sama dalam aktivitas naik gunung. Herman Lantang memilih mengenyam bangku kuliah di Jurusan Antropologi Fakultas Sastra UI tahun 1960, sementara Soe Hok Gie masuk Jurusan Sejarah 1962.
Dengan kegemaran yang sama, keduanya mendirikan Mapala UI pada 1964 silam. Selain bersahabat dan aktif di Mapala, keduanya juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam gerakan mahasiswa dan menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI pada masa pascakemerdekaan Republik Indonesia.
"Saat ini jenazah Opa Herman disemayamkan di sini dulu sampai esok hari," ucap keponakan Herman Lantang, Chris Lantang kepada MNC Portal di Rumah Duka Elim, Senin (22/3/2021). Baca juga: Pendiri Mapala UI sekaligus Sahabat Soe Hok Gie, Herman Lantang Meninggal Dunia
Chris mengonfirmasi Opa Herman dinyatakan meninggal usai sempat mengalami keluhan hipertensi atau darah tinggi secara mendadak pada pukul 02.00 WIB. Opa Herman lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Tangerang Selatan) dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB. Chris sekaligus memastikan bahwa Opa Herman meninggal bukan karena terpapar virus Corona (Covid-19). "Tadi pagi hipertensi jam 02.00 subuh selesai buang air, sampainya di RSUD dinyatakan meninggal. Oh enggak, enggak karena terpapar Covid-19," jelasnya. Kabar kematian Opa Herman sebelumnya tersiar melalui postingan akun Instagram @hermanlantangcamp. Pria kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara itu semasa hidupnya dikenal sebagai karib dari aktivis Soe Hok Gie, keduanya memiliki kegemaran sama dalam aktivitas naik gunung. Herman Lantang memilih mengenyam bangku kuliah di Jurusan Antropologi Fakultas Sastra UI tahun 1960, sementara Soe Hok Gie masuk Jurusan Sejarah 1962.
Dengan kegemaran yang sama, keduanya mendirikan Mapala UI pada 1964 silam. Selain bersahabat dan aktif di Mapala, keduanya juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam gerakan mahasiswa dan menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI pada masa pascakemerdekaan Republik Indonesia.
(cip)
tulis komentar anda