Tampung Kritik Mahasiswa, Demokrat Junjung Kebebasan Berekspresi

Rabu, 17 Maret 2021 - 07:31 WIB
Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho didampingi beberapa unsur DPP Partai Demokrat bertemu dan mendengarkan aspirasi sejumlah perwakilan mahasiswa sejumlah universitas. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Mimbar bebas di Taman Politik, DPP Partai Demokrat tetap terbuka bagi elemen-elemen masyarakat yang ingin mengekspresikan pendapatnya termasuk para mahasiswa. Untuk menghindari kesalahpahaman, Partai Demokrat akan mengecek lebih teliti identitas orang-orang yang datang.

Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho meminta maaf pada pribadi dan institusi kemahasiswaan yang merasa diklaim namanya oleh kawan mahasiswanya yang lain. Elemen-elemen mahasiswa menerima dan sepakat menyudahi kesalahpahaman ini.

Sejak GPK-PD diungkapkan 1 Februari lalu, Partai Demokrat menerima banyak dukungan yang mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Mereka mengekspresikan simpati mereka dalam berbagai cara, baik melalui media massa, media sosial maupun unjuk dukungan.

Agar kegelisahan mereka bisa terekspresikan dengan baik dan tertib, Partai Demokrat membuka Mimbar Demokrasi di Taman Proklamasi di dalam kompleks Kantor DPP, Jalan Proklamasi No 41, Jakarta Pusat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.



Dari mulut ke mulut, Mimbar Demokrasi ini kemudian makin populer seiring pula dengan eskalasi persoalan. "Kami berupaya sebaik-baiknya agar Mimbar Demokrasi ini bisa digunakan dengan baik untuk mengekspresikan pendapat, dengan argumentasi yang sehat, sebagai bagian dari edukasi publik. Ini tentu saja dengan tetap menjaga protokol kesehatan," kata Irwan.

"Kami memperlakukan setiap orang yang datang dengan prasangka yang baik. Jadi, saat ada beberapa mahasiswa datang dan meminta kesempatan untuk berorasi atas nama Persatuan Aktivis Lintas Kampus, kami memberikan kesempatan yang sama kepada mereka laiknya pihak-pihak lain,” sambungnya.

Irwan menjelaskan mereka memberikan identitasnya sebagai mahasiswa dan aktivis dari kampus tertentu. "Mohon maaf kalau kemudian ternyata ada di antara mereka yang belakangan baru diketahui memang mahasiswa dan memegang jabatan tertentu, tapi bukan perwakilan dari lembaga mahasiswa di kampusnya. Maaf jika ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman," jelas Irwan.

Irwan didampingi beberapa unsur DPP Partai Demokrat bertemu dan mendengarkan aspirasi sejumlah perwakilan mahasiswa. Kedua belah pihak bersepakat mengakhiri kesalahpahaman ini dan tidak ingin ada pihak-pihak luar yang berusaha menunggangi hal ini.

Para perwakilan mahasiswa ini adalah adalah Yusuf dari BEM Universitas Borobudur, Dwiki dari BEM Unkris, Raka dari BEM BSI, Edy Faturahman dari Presma Universitas Islam Assyafiiyah, Gawi Yaur dari BEM Unija, Syahroni dari BEM Universitas Ibnu Chaldun, Junaedi dari DPM Universitas Jayabaya dan Ricci Ricardo dari BEM FH Unija.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More