Ranking Universitas, Apa yang Dikejar?

Rabu, 17 Maret 2021 - 06:25 WIB
Mengapa peringkat begitu penting bagi universitas? Isunya adalah bisnis. Logikanya. dengan semakin tinggi peringkat, semakin banyak orang tua yang akan menyekolahkan anak-anaknya ke sana. Maka, pendapatan universitas dari uang kuliah mahasiswa (tuition fee) pun akan meningkat, sehingga kesejahteraan dosen-dosen dan pegawainya menjadi semakin membaik pula.

Manfaat, Bukan Peringkat

Ini logika masa lalu. Kampus-kampus yang dikelola secara modern harusnya sudah meninggalkan “skema bisnis” semacam ini, karena sumber tuition fee sangat terbatas, yakni hanya mahasiswa. Sebaliknya, kampus-kampus harus menggenjot pendapatan dari non tuition fee-nya yang sumbernya justru tidak terbatas. Harvard University, misalnya, salah satu sumber pendapatan terbesarnya adalah endowment fund yang dihimpun dari alumninya.

Universitas juga bisa “menjual” keahliannya ke perusahaan-perusahaan dengan menjadi konsultan atau melakukan riset. Dengan cara seperti ini, kehadiran universitas justru memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Universitas tak lagi menjadi menara gading.

Indonesia sedang dalam masa membangun. Kontribusi universitas yang berdampak langsung ke masyarakat jauh lebih penting ketimbang memburu peringkat dengan tujuan akhir meningkatkan pendapatan. Peringkat boleh tinggi, tetapi apakah masyarakat di sekitar merasakan dampak dari kehadiran kampus tersebut? Jika tidak, apa gunaya peringkat yang tinggi.

Apa gunanya banyak universitas di Indonesia masuk peringkat 100 besar universitas terbaik dunia, tetapi angka kemiskinan di negara kita terus meningkat? Apa gunanya kalau negara kita tak kunjung beranjak menjadi negara maju? Apa guna kalau industri-industri kita masih kalah bersaing dengan negara-negara lain. Bukankah upaya universitas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut jauh lebih penting dibandingkan mengejar peringkat.

Baiklah, saya tidak menyangkal terhadap pentingnya pemeringkatan. Hanya barangkali indikatornya perlu di-up date dan di-up grade. Salah satunya dengan meletakkan kontribusi kepada masyarakat dengan bobot yang paling tinggi. Selanjutnya diikuti dengan kontribusi universitas dalam memajukan ilmu pengetahuan. Dan, seterusnya.

Dengan demikian ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh universitas akan memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Apa gunanya ilmu pengetahuan jika tidak berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peradaban umat manusia.

Masyarakat hendaknya juga jangan silau lagi dengan berbagai peringkat. Apalagi kalau indikator dan mekanismenya tidak jelas, serta penyelenggaranya lembaga abal-abal—meski yang diberikan dengan selebrasi meriah. Waspada, jangan-jangan itu peringkat pesanan!
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More