Angka Kematian Dokter dan Nakes Turun Drastis Setelah Vaksinasi COVID-19

Senin, 15 Maret 2021 - 15:16 WIB
Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengklaim angka kematian dokter dan tenaga kesehatan (nakes) mengalami penurunan drastis setelah pelaksanaan program vaksinasi dari pemerintah. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengklaim angka kematian dokter dan tenaga kesehatan (nakes) mengalami penurunan drastis setelah pelaksanaan program vaksinasi dari pemerintah.

"Angka kematian dokter relatif masih cukup tinggi. Namun setelah adanya program vaksinasi pemerintah yg dilakukan Kemenkes atas perintah Bapak Presiden dan upaya Satgas membentuk bidang perlindungan nakes, alhamdulilah angka kematian dokter dan nakes mengalami penurunan signifikan," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Doni menuturkan, penurunan angka kematian terhadap dokter dan nakes jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kasus aktif yang terjadi periode Januari sampai Februari 2021. Saat itu, angka positif hampir mencapai 100% di sejumlah provinsi, khususnya di Pulau Jawa dan Bali, sehingga hal itu mempengaruhi angka kematian dokter dan nakes.



Baca juga: Doni Monardo Sebut 3 Bulan Terakhir Angka Kasus Aktif COVID-19 Menurun



"Setelah ada (kebijakan) PPKM mikro kasus aktif mengalami penurunan dan angka kematian dokter nakes mengalami penurunan," ujarnya.

Namun begitu, Doni juga menyoroti soal potensi peningkatan kasus akibat libur panjang. Menurut Doni, belajar dari libur panjang sebelumnya, angka kasus positif meningkat drastis. Sehingga, hal ini juga harus menjadi perhatian semua pihak untuk meningkatkan dan patuh terhadap protokol kesehatan.

"Dengan strategi yang terakhir yaitu melarang para pegawai pemerintah yaitu ASN, BUMN dan juga TNI untuk tidak bepergian ke luar kota, ini ternyata sangat efektif. Sehingga swasta kami imbau, kami mohon kepada Kadin untuk berikan informasi, termasuk kepada Menaker, untuk imbau karyawan swasta untuk tidak juga melakukan bepergian ke luar kota, dan ini ternyata sangat baik," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Oknum Nakes di Manado Diduga Palsukan Hasil Rapid Antigen Tarifnya Rp500 Ribu



"Ke depan strategi ini harus jadi pelajaran kita semua untuk bisa menekan kasus COVID maka yang kita lakukan adalah pembatasan," kata mantan Danjen Kopassus itu.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More