Mau #MakinCakapDigital? Yuk Ikuti Podcast Literasi Digital!
Senin, 15 Maret 2021 - 07:00 WIB
Podcast ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk ikut mendukung dan menyebarkan konten-konten positif di media sosial. Melalui medium ini, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi di mana pun dan kapan pun.
Podcast Literasi Digital
Podcast Literasi Digital telah berjalan tiga episode. Pada episode pertama, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan Semuel menyatakan mengenai pentingnya literasi digital demi menciptakan ruang digital yang lebih baik bagi semua orang.
Ia menganalogikan Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk berpindah kapal, dari yang bermesin analog menuju ke kapal digital bermesin ‘warp’ yang jauh lebih cepat.
“Tugas (Kementerian) Kominfo, selain mencerdaskan masyarakat bagaimana dia berkegiatan di ruang digital dengan baik, tetapijuga sebagai pengendali. Kalau kita hanya fokusnya di pengendalian tanpa meningkatkan kecerdasan masyarakat, energi kita terlalu banyak untuk yang negatif. Nah, ini kita ingin menyeimbangkan, jadi kalau bisa nanti pengendalian lebih rendah karena masyarakat sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri,” ujarnya.
Semuel menegaskan, kelas pembelajaran podcast Literasi Digital ini ditujukan untuk semua orang, semua umur, dengan metode yang beragam. Salah satunya, yaitu pembelajaran melalui audio dengan kemasan podcast yang dinilai lebih mudah dan ringan untuk dimengerti.
“Semua harus terliterasi, program kita ini targetnya 50 juta orang. Kenapa? Karena impactnya ada, satu orang bisa meliterasi lima orang, harapannya nanti semua orang bisa terliterasi. Ada program khusus buat anak-anak, buat orangtua, berinteraksi dengan teman-temannya, bagaimana bertransaksi di ruang digital supaya aman. Jadi, dengan dia mengadopsi teknologi, diharapkan hidupnya bisa lebih nyaman, tidak ketinggalan dengan lainnya,” katanya.
Kelas pembelajaran melalui medium podcast ini juga dinilai turut meramaikan industri podcast yang masih bersifat ‘early’ di mata masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Vice President of Content NOICE Thomas Raditya pada podcast Literasi Digital episode kedua. “Podcast di Indonesia sekarang masih early. Ke depan harus bisa tumbuh lagi. Kita lihat antusiasme orang ke podcast makin banyak, yang dengar juga makin lama makin banyak,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebuah podcast memiliki banyak ruang eksplorasi yang bermanfaat bagi banyak pihak, tetapi hal itu nampaknya masih belum disadari. Menurutnya, semua pihak memiliki potensi lebih dan kesempatan yang sama dengan implementasi podcast di entitas masing-masing.
Podcast Literasi Digital
Podcast Literasi Digital telah berjalan tiga episode. Pada episode pertama, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan Semuel menyatakan mengenai pentingnya literasi digital demi menciptakan ruang digital yang lebih baik bagi semua orang.
Ia menganalogikan Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk berpindah kapal, dari yang bermesin analog menuju ke kapal digital bermesin ‘warp’ yang jauh lebih cepat.
“Tugas (Kementerian) Kominfo, selain mencerdaskan masyarakat bagaimana dia berkegiatan di ruang digital dengan baik, tetapijuga sebagai pengendali. Kalau kita hanya fokusnya di pengendalian tanpa meningkatkan kecerdasan masyarakat, energi kita terlalu banyak untuk yang negatif. Nah, ini kita ingin menyeimbangkan, jadi kalau bisa nanti pengendalian lebih rendah karena masyarakat sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri,” ujarnya.
Semuel menegaskan, kelas pembelajaran podcast Literasi Digital ini ditujukan untuk semua orang, semua umur, dengan metode yang beragam. Salah satunya, yaitu pembelajaran melalui audio dengan kemasan podcast yang dinilai lebih mudah dan ringan untuk dimengerti.
“Semua harus terliterasi, program kita ini targetnya 50 juta orang. Kenapa? Karena impactnya ada, satu orang bisa meliterasi lima orang, harapannya nanti semua orang bisa terliterasi. Ada program khusus buat anak-anak, buat orangtua, berinteraksi dengan teman-temannya, bagaimana bertransaksi di ruang digital supaya aman. Jadi, dengan dia mengadopsi teknologi, diharapkan hidupnya bisa lebih nyaman, tidak ketinggalan dengan lainnya,” katanya.
Kelas pembelajaran melalui medium podcast ini juga dinilai turut meramaikan industri podcast yang masih bersifat ‘early’ di mata masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Vice President of Content NOICE Thomas Raditya pada podcast Literasi Digital episode kedua. “Podcast di Indonesia sekarang masih early. Ke depan harus bisa tumbuh lagi. Kita lihat antusiasme orang ke podcast makin banyak, yang dengar juga makin lama makin banyak,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebuah podcast memiliki banyak ruang eksplorasi yang bermanfaat bagi banyak pihak, tetapi hal itu nampaknya masih belum disadari. Menurutnya, semua pihak memiliki potensi lebih dan kesempatan yang sama dengan implementasi podcast di entitas masing-masing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda