Soal Vaksin Nusantara, Epidemiolog Tegaskan Tak Boleh Ada Intervensi
Minggu, 14 Maret 2021 - 15:33 WIB

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Brisbane, Australia, Dicky Budiman mengatakan, pemerintah jangan cepat mengklaim secara berlebihan Vaksin Nusantara. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Brisbane, Australia, Dicky Budiman mengatakan, pemerintah jangan cepat mengklaim secara berlebihan Vaksin Nusantara karena masih diragukan secara ilmiah.
Baca juga: Komisi IX Desak BPOM dan Kemenkes Setujui Uji Klinis II Vaksin Nusantara
"Tidak boleh ada satu produk kesehatan baik itu obat, vaksin diintervensi oleh ekonomi atau politik. Jadi, harus dipimpin prosedur ilmiah," kata Dicky Budiman dalam keterangan pers, Sabtu (14/3/2021).
Dicky menambahkan, kalau tidak disertai bukti ilmiah vaksin itu sangat berbahaya. "Apalagi vaksin (nusantara) dendritik yang belum memiliki bukti atau efiden ilmiah terkait peran vaksin seperti ini untuk penyakit menular," tuturnya.
Baca juga: Komisi IX DPR Pertanyakan Wamenkes Hapus Penjelasan Vaksin Nusantara
Baca juga: Komisi IX Desak BPOM dan Kemenkes Setujui Uji Klinis II Vaksin Nusantara
"Tidak boleh ada satu produk kesehatan baik itu obat, vaksin diintervensi oleh ekonomi atau politik. Jadi, harus dipimpin prosedur ilmiah," kata Dicky Budiman dalam keterangan pers, Sabtu (14/3/2021).
Dicky menambahkan, kalau tidak disertai bukti ilmiah vaksin itu sangat berbahaya. "Apalagi vaksin (nusantara) dendritik yang belum memiliki bukti atau efiden ilmiah terkait peran vaksin seperti ini untuk penyakit menular," tuturnya.
Baca juga: Komisi IX DPR Pertanyakan Wamenkes Hapus Penjelasan Vaksin Nusantara
Lihat Juga :