Strategi Wali Kota Palangka Raya Tangani Multisektor Terdampak Pandemi
Rabu, 10 Maret 2021 - 18:51 WIB
JAKARTA - Wabah virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia cukup berdampak besar terhadap multisektor di berbagai daerah. Demi menekan imbas tersebut, sejumlah daerah berupaya untuk bertahan. Salah satunya Kota Palangka Raya .
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengklaim ekonomi daerahnya tetap tumbuh di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tahun lalu, angkanya mampu tumbuh di angka 7,17 persen. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu mampu bertahan di saat wabah corona melanda.
"Luar biasa goncangan yang ada karena pandemi. Sektor kesehatan, ekonomi, dan lainnya cukup terdampak. Tapi alhamdulillah, kondisi sekarang sudah berangsur bisa tertangani,” tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Fairid mengaku, salah satu kunci pemulihan ekonomi harus dimulai dari penanganan pandemi tersebut. Karena itu, pihaknya berkomitmen menangani Covid-19 dengan meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T). Termasuk juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk menangani pasien corona.
"Kami terus berkomitmen meningkatkan 3T. Dalam testing saja, jumlahnya mencapai 36,94 persen. Kami juga ada satu-satunya RSUD untuk perluasan penanganan kasus," terang dia.
Ia melanjutkan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang dinilai menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. Hingga saat ini eksistensi usaha tersebut masih terus bertahan. Menurut Fairid, kondisi tersebut didukung perubahan pola usaha yang mulai beralih dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga pola penjualan dan pemesanan dilakukan secara daring (online).
Baca juga: Persaingan Usaha Makin Ketat di Masa Pandemi, UMKM Butuh Riset
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengklaim ekonomi daerahnya tetap tumbuh di tengah kondisi pandemi Covid-19. Tahun lalu, angkanya mampu tumbuh di angka 7,17 persen. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu mampu bertahan di saat wabah corona melanda.
"Luar biasa goncangan yang ada karena pandemi. Sektor kesehatan, ekonomi, dan lainnya cukup terdampak. Tapi alhamdulillah, kondisi sekarang sudah berangsur bisa tertangani,” tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Fairid mengaku, salah satu kunci pemulihan ekonomi harus dimulai dari penanganan pandemi tersebut. Karena itu, pihaknya berkomitmen menangani Covid-19 dengan meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T). Termasuk juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk menangani pasien corona.
Baca Juga
"Kami terus berkomitmen meningkatkan 3T. Dalam testing saja, jumlahnya mencapai 36,94 persen. Kami juga ada satu-satunya RSUD untuk perluasan penanganan kasus," terang dia.
Ia melanjutkan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang dinilai menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. Hingga saat ini eksistensi usaha tersebut masih terus bertahan. Menurut Fairid, kondisi tersebut didukung perubahan pola usaha yang mulai beralih dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga pola penjualan dan pemesanan dilakukan secara daring (online).
Baca juga: Persaingan Usaha Makin Ketat di Masa Pandemi, UMKM Butuh Riset
tulis komentar anda