Manfaatkan Potensi Daerah, Pemkab Majalengka Sebut Ekonomi Tetap Tumbuh Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah arus globalisasi dan pembangunan yang begitu pesat, Pemerintah Kabupaten Majalengka , Jawa Barat terus berbenah. Terlebih saat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berdampak terhadap multisektor seperti ekonomi, pariwisata, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menegaskan, pemerintah berupaya membangun Majalengka menjadi kota berkembang dan maju. Tidak lagi berjuluk sebagai Kota Pensiun tetapi menjadi Kota Kreatif. Bahkan, ada beberapa terobosan membangun masyarakat sejahtera di tengah pandemi Covid-19.
Karna meyakini Majelengka bisa mewujudkan mimpi tersebut. Apalagi, daerah tersebut memiliki potensi yang menjadi modal utama untuk dimanfaatkan. Salah satunya sektor pertanian. Bahkan, di saat pandemi, Majalengka masuk dalam salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca juga: Ibunda Presiden Jokowi Diabadikan Jadi Nama Aula Ponpes di Majalengka
"Ekonomi menjadi panglima dalam kehidupan masyarakat. Kita bikin kebijakan tidak hanya dari segi akademis saja, tetapi juga lihat dari kondisi masyarakat. Sebanyak lebih dari 56 persen masyarakat hidup dari pertanian. Ternyata saat pandemi di Majalengka sedang terjadi panen besar sehingga kita tidak kekurangan beras, karena yang penting itu jangan sampai tidak ada beras," tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Selama dua tahun kepemimpinannya, Karna mendorong pendekatan kewilayahan, terutama di daerah masyarakat yang hidup di kawasan pertanian. Pihaknya juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan diversifikasi pangan dan mengoptimalkan pengelolaan lahan. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti embung dan komponen irigasi juga dilakukan sehingga pertanian tetap produktif.
Upaya lainnya yakni membangkitkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena menyadari pandemi cukup memukul para pelaku usaha. Karna juga menekankan perbankan untuk membantu permodalan lewat kredit usaha rakyat (KUR).
"Makanya di tahun pertama, kita melihat geliat ekonomi tumbuh di pedesaan. Lewat dana desa, BUMDes bergerak, masyarakat juga bergerak. Anggaran APBD banyak kita alirkan ke desa-desa melalui program padat karya. Setiap tahun, kita terus berikan paket-paket makanya hadir jalan-jalan desa, infrastruktur untuk pemberdayaan desa," jelas dia.
Tidak hanya itu, Karna menegaskan, pemerintah telah menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Majalengka untuk tidak melakukan PHK besar-besaran. Hal itu kemudian berdampak dari tidak melonjaknya angka pengangguran di Majalengka selama virus corona mewabah.
Baca juga: Kisah Kampung Mati Tarikolot Majalengka, Sunyi Usai Ditinggal Boyongan
Pemkab Majalengka juga berupaya menerapkan pengelolaan keuangan yang bersih dan transparan. "Kami sudah tujuh kali memperoleh opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Ini bukan satu-satunya bukti selesainya persoalan keuangan. Kami terus mengelola keuangan dengan baik, pemeriksaan keuangan tiap desa, tiap OPD (organisasi perangkat daerah). Termasuk juga meminta pendampingan dengan BPKP dalam pengawasan proses pengelolaan keuangan,” tegasnya.
Adanya sejumlah proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan beberapa jalan tol menjadi peluang besar untuk menarik minat investor. Lantaran itu, pihaknya tengah memetakan daerah sesuai potensi seperti kawasan perdagangan, perindustrian, pertanian, dan lainnya.
"Peluang ini kita jadikan untuk menarik minat investor, terutama dana asing. Kita ingin manfaatkan dana tersebut, namun tidak ingin sampai bersinggungan dari aspek lingkungan, dan lainnya," ujar dia.
Menurutnya, meskipun tanah di Majalengka dihabisi untuk pembangunan, dirinya tidak ingin masyarakat Majalengka jadi tersingkir. "Saya menyadari SDM kita masih lemah, makanya kami akan berupaya meningkatkan kualitas SDM masyarakat. Kita yakin potensi pembangunan ini bisa berdampak positif bagi kemajuan Majalengka,” tandasnya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menegaskan, pemerintah berupaya membangun Majalengka menjadi kota berkembang dan maju. Tidak lagi berjuluk sebagai Kota Pensiun tetapi menjadi Kota Kreatif. Bahkan, ada beberapa terobosan membangun masyarakat sejahtera di tengah pandemi Covid-19.
Karna meyakini Majelengka bisa mewujudkan mimpi tersebut. Apalagi, daerah tersebut memiliki potensi yang menjadi modal utama untuk dimanfaatkan. Salah satunya sektor pertanian. Bahkan, di saat pandemi, Majalengka masuk dalam salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca juga: Ibunda Presiden Jokowi Diabadikan Jadi Nama Aula Ponpes di Majalengka
"Ekonomi menjadi panglima dalam kehidupan masyarakat. Kita bikin kebijakan tidak hanya dari segi akademis saja, tetapi juga lihat dari kondisi masyarakat. Sebanyak lebih dari 56 persen masyarakat hidup dari pertanian. Ternyata saat pandemi di Majalengka sedang terjadi panen besar sehingga kita tidak kekurangan beras, karena yang penting itu jangan sampai tidak ada beras," tuturnya saat memberikan paparan secara virtual dalam perhelatan Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Selama dua tahun kepemimpinannya, Karna mendorong pendekatan kewilayahan, terutama di daerah masyarakat yang hidup di kawasan pertanian. Pihaknya juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan diversifikasi pangan dan mengoptimalkan pengelolaan lahan. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti embung dan komponen irigasi juga dilakukan sehingga pertanian tetap produktif.
Upaya lainnya yakni membangkitkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena menyadari pandemi cukup memukul para pelaku usaha. Karna juga menekankan perbankan untuk membantu permodalan lewat kredit usaha rakyat (KUR).
"Makanya di tahun pertama, kita melihat geliat ekonomi tumbuh di pedesaan. Lewat dana desa, BUMDes bergerak, masyarakat juga bergerak. Anggaran APBD banyak kita alirkan ke desa-desa melalui program padat karya. Setiap tahun, kita terus berikan paket-paket makanya hadir jalan-jalan desa, infrastruktur untuk pemberdayaan desa," jelas dia.
Tidak hanya itu, Karna menegaskan, pemerintah telah menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Majalengka untuk tidak melakukan PHK besar-besaran. Hal itu kemudian berdampak dari tidak melonjaknya angka pengangguran di Majalengka selama virus corona mewabah.
Baca juga: Kisah Kampung Mati Tarikolot Majalengka, Sunyi Usai Ditinggal Boyongan
Pemkab Majalengka juga berupaya menerapkan pengelolaan keuangan yang bersih dan transparan. "Kami sudah tujuh kali memperoleh opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Ini bukan satu-satunya bukti selesainya persoalan keuangan. Kami terus mengelola keuangan dengan baik, pemeriksaan keuangan tiap desa, tiap OPD (organisasi perangkat daerah). Termasuk juga meminta pendampingan dengan BPKP dalam pengawasan proses pengelolaan keuangan,” tegasnya.
Adanya sejumlah proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan beberapa jalan tol menjadi peluang besar untuk menarik minat investor. Lantaran itu, pihaknya tengah memetakan daerah sesuai potensi seperti kawasan perdagangan, perindustrian, pertanian, dan lainnya.
"Peluang ini kita jadikan untuk menarik minat investor, terutama dana asing. Kita ingin manfaatkan dana tersebut, namun tidak ingin sampai bersinggungan dari aspek lingkungan, dan lainnya," ujar dia.
Menurutnya, meskipun tanah di Majalengka dihabisi untuk pembangunan, dirinya tidak ingin masyarakat Majalengka jadi tersingkir. "Saya menyadari SDM kita masih lemah, makanya kami akan berupaya meningkatkan kualitas SDM masyarakat. Kita yakin potensi pembangunan ini bisa berdampak positif bagi kemajuan Majalengka,” tandasnya.
(zik)